Berita

Sekretaris Jenderal MES Iggi H. Achsien/Net

Nusantara

Dipastikan Dana Haji Aman, Dan Pembatalannya Demi Kemaslahatan

SABTU, 05 JUNI 2021 | 19:00 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) menyatakan, pembatalan keberangkatan jemaah haji Indonesia ke tanah suci di Arab Saudi pada 2021 yang diputuskan Pemerintah merupakan upaya menjaga kemaslahatan masyarakat di masa pandemi Covid-19.

Sekretaris Jenderal MES Iggi H. Achsien mengatakan, pihaknya bisa memahami keputusan tersebut. Dia meyakini bahwa keputusan yang diambil oleh pemerintah telah melalui pertimbangan yang matang dan komprehensif.

Iggi memahami, pembatalan pemberangkatan haji tentunya menimbulkan kekecewaan besar terhadap umat Islam Indonesia. Terlebih, berangkat haji merupakan impian dan cita-cita dari banyak umat muslim di seluruh dunia, tak terkecuali Indonesia.

Untuk itu, Iggi meminta masyarakat muslim Indonesia tetap tenang dan berpikir jernih terkait dengan keputusan pemerintah untuk tidak memberangkatkan jamaah haji Indonesia pada tahun ini.

“Kami harap masyarakat muslim Indonesia dapat tetap tenang dan berpikir jernih dalam menyikapi keputusan ini,” kata Iggi dalam keterangan tertulis, Sabtu (5/6).

Soal isu yang berkembang, Iggi juga menegaskan bahwa keputusan pembatalan tersebut sama sekali tidak ada hubungannya  dengan kondisi keuangan yang kemudian menyebabkan tidak terlaksananya haji pada tahun 2021. Dia memastikan bahwa informasi yang beredar di masyarakat terkait pengelolaan dana haji sepenuhnya tidak benar.

Dana haji, tegas Iggi, dikelola secara profesional dengan prinsip penuh kehati-hatian oleh Badan Pengelola Keuangan Haji  (BPKH). MES, sambung dia, melakukan komunikasi dengan BPKH dan Bank-bank Syariah untuk memastikan kepentingan   calon jamaah haji tetap aman. Sehingga, tidak perlu juga adanya penarikan dana -dana jamaah dari perbankan syariah.

“Kami memastikan kalau dana haji dikelola secara profesional dan semuanya aman. Dana tersebut sekarang ditempatkan di bank-bank syariah dan instrumen investasi syariah lainnya, yang tentunya memenuhi kaidah dan prinsip syariah,” jelas Iggi.

Di sisi lain, pandemi juga menjadi salah satu  kondisi  yang menjadi pertimbangan pembatalan penyelenggaraan ibadah haji 2021, karena dapat membahayakan kesehatan bahkan kehidupan seseorang.  

“Haji wajib hukumnya, tetapi hifdzu nafs lebih diprioritaskan sesuai dengan maqashid syariah,” tutup Iggi.


Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya