Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Sudah Disesuaikan Dengan Gen Dan Kondisi Asia, Vaksin Buatan China Disebut Pilihan Terbaik Untuk Pakistan

JUMAT, 04 JUNI 2021 | 13:33 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Vaksin Covid-19 buatan China mendapat apresiasi dari Presiden Institut Studi Perdamaian dan Diplomatik Pakistan Farhat Asif.

Dia mengatakan, vaksin China lebih baik daripada yang lain, terutama untuk orang Pakistan, karena mereka telah diuji dan diproduksi dengan mempertimbangkan gen dan kondisi Asia.

Pujian tersebut disampaikan Asif, yang merupakan pendiri sekaligus presiden institut tersebut, selama pertemuan Forum Organisasi Kerjasama Shanghai tentang Persahabatan Orang-ke-orang, yang diadakan di Wuhan, Provinsi Hubei, China Tengah pada Kamis (3/6).

Dalam kesempatan tersebut, Asif juga mengatakan bahwa dia baru-baru ini menerima vaksin Sinopharm di salah satu fasilitas pemerintah negara itu.

"Saya bangga melihat hari ini, bahwa sains dan kedokteran modern telah menghadirkan keajaiban bahwa kita dapat menerima vaksin untuk menyelamatkan diri kita dari patogen sekali dalam seabad ini," katanya seperti dikutip dari Global Times, Jumat (4/6).

"China telah mengirim, sebagai hadiah, setengah juta dosis vaksin Sinopharm ke Pakistan. Sumbangan ini tiba pada waktu yang tepat, ketika Pakistan bergulat dengan meningkatnya kasus Covid-19," kata Asif.

Dia juga mengatakan bahwa Pakistan menjadi negara pertama yang mendapat manfaat dari kerja sama China dalam berbagi dosis vaksin dengan negara-negara mitra globalnya, dan kedatangan dukungan ini mencerminkan persahabatan di segala cuaca antara Pakistan dan China.

Pakistan telah menyetujui vaksin China CanSino Biologics Inc (CanSinoBIO) dan Sinopharm Covid-19 untuk penggunaan darurat.

"Ini adalah sikap ramah dan tepat waktu yang menunjukkan bahwa hanya seorang teman yang dapat membantu teman lain yang membutuhkan. CanSinoBio juga telah diuji di Chili, Argentina, Rusia, dan Meksiko. Dalam persaingan dan politik sengit yang terlibat dalam menawarkan vaksin kepada dunia, China melalui inisiatif donasi vaksinnya yang penting telah membantu negara-negara yang membutuhkan," kata Asif.

Dia mengatakan bahwa banyak negara sekarang memerangi virus, dan China adalah negara pertama yang mengendalikan pandemi dengan nol persen transmisi dan infeksi pribumi.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

2.700 Calon Jemaah Haji Jember Mulai Berangkat 20 Mei 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:49

Bertahun Tertunda, Starliner Boeing Akhirnya Siap Untuk Misi Awak Pertama

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:39

Pidato di OECD, Airlangga: Indonesia Punya Leadership di ASEAN dan G20

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:27

Jokowi: Pabrik Baterai Listrik Pertama di RI akan Beroperasi Bulan Depan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:09

Keputusan PDIP Koalisi atau Oposisi Tergantung Megawati

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:49

Sri Mulyani Jamin Sistem Keuangan Indonesia Tetap Stabil di Tengah Konflik Geopolitik Global

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:40

PKB Lagi Proses Masuk Koalisi Prabowo-Gibran

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:26

Menko Airlangga Bahas 3 Isu saat Wakili Indonesia Bicara di OECD

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:11

LPS: Orang yang Punya Tabungan di Atas Rp5 Miliar Meningkat 9,14 Persen pada Maret 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:58

PKS Sulit Gabung Prabowo-Gibran kalau Ngarep Kursi Menteri

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:51

Selengkapnya