Berita

Pengamat pertahanan Binus University Curie Maharani Savitri (kanan) saat hadiri Sesi Tanya Jawab Cak Ulung/Repro

Pertahanan

Curie Maharani: Alutsista Indonesia Banyak, Tapi Sebagian Besar Sudah Tua

KAMIS, 03 JUNI 2021 | 15:33 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Jumlah alat utama sistem persenjataan (Alutsista) Indonesia tidak bisa dikatakan sedikit. Bahkan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara.

Pandangan itu disampaikan pengamat pertahanan Binus University Curie Maharani Savitri dalam serial diskusi Tanya Jawab Cak Ulung bertema "Membaca Anggaran Alutsista", Kamis (2/6).

"Untuk postur pertahanan kita sebetulnya kita dalam beberapa hal kita paling besar di Asia Tenggara," ujar Curie.


Curie mengatakan, untuk merawat Alutsista Indonesia itu pun tidak murah. Terlebih, Indonesia menjadi negara non blok atau negara yang tidak menjalin aliansi pertahanan dengan negara lain.

"Karena kita negara yang menolak aliansi, kita tidak bisa berbagi beban dengan negara lain. Jadi kita harus melakukan semuanya sendirian. Nah tentu saja ongkosnya menjadi sangat besar," terangnya.

Kenyataan lainnya, kata Curie, adalah kondisi Alutsista milik Indonesia yang sebagian besar sudah berusia tua.

"Kami melihat dan menghitung usia rata-rata usia dari Alutsista yang kita punya setelah MEF (Minimal Essential Force), jadi kita ingin melihat seberapa besar sih MEF ini meremajakan alutsista kita," jelasnya.

Kata dia, misalnya tank yang usia rata-ratanya 52 tahun dengan unit terbaru berusia terbaru 26 tahun dan tertua 60 tahun.

Kemudian Alutsista helikopter serbu 10,7 tahun rata-rata, terbaru 4 tahun dan tertua 18 tahun.

"Kemudian kapal selam yang usia rata-rata 12,7 tahun dengan unit termuda itu nol tahun karena kita baru mendapatkan dari PT PAL dan tertua 44 tahun," jelasnya.

"Dari sini kita bisa melihat meskipun alutsista kita banyak tetapi alutsista kita sudah tua, karenanya tidak bisa dinilai memiliki efektifitas yang tinggi dibandingkan alutsista yang baru," pungkasnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya