Berita

Politisi utama PDIP yang juga Ketua DPR RI Puan Maharani/Net

Politik

PDIP Berpotensi Ditinggal Konstituen Jika Ngotot Dorong Puan Maharani

KAMIS, 03 JUNI 2021 | 12:59 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

PDI Perjuangan berpotensi ditinggalkan konstituennya jika terus ngotot mendorong Puan Maharani sebagai calon presiden 2024.

Demikian disampaikan  Direktur Riset Indonesian Presidential Studies (IPS), Arman Salam kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (3/6).

Serangkaian kegaduhan di Internal PDIP menyangkut teguran keras terhadap Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo agar tidak "genit" ingin menjadi capres, bakal berbuah pahit terhadap elektabilitas PDIP.


Hal itu terlihat dari derasnya dukungan publik kepada Ganjar, bahkan sudah ada kelompok relawan yang terang-terangan mendeklarasikan diri secara sukarela sebagai tim pemenangan Ganjar for next president.

Jelas Arman Salam, PDIP semestinya paham dan sadar peran dari capres yang diusung yang merupakan magnet kuat sebagai katrol suara partai. Terbukti dua kali jawara pileg PDIP tak lepas dari figur Joko Widodo calon presiden yang diusung saat itu.

"Militansi pemilih terhadap partai jauh lebih kecil dibandingkan militansi terjadap figur calon presiden. Jika bukan Jokowi sebagai capresnya,  belum tentu PDIP bisa jawara dua kali pileg," terang Arman Salam.

Di sisi lain, pertarungan ketat capres "Bang Jago" pada papan atas hasil survei nasional lembaga IPS menempatkan Anies Basweda, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo sebagai lawan tanding yang berimbang.

Arman Salam menambahkan, dinamika di internal PDIP tampaknya monoton apa yang dikehendaki Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, yaitu harus tegak lurus, bahkan harus out jika tidak dilaksanakan.

"Semestinya PDIP juga bisa melihat situasi kekiniaan di era milenial dimana mayoritas pemilih adalah anak muda yang dinamis anti otoriter, berwawasan luas, terbuka, bebas dan ogah diatur atur secara berlebihan," ucapnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya