Berita

Jaya Suprana/Ist

Jaya Suprana

Hentikan Polemik Seragam Sekolah

KAMIS, 03 JUNI 2021 | 10:28 WIB | OLEH: JAYA SUPRANA

AKIBAT menyimak kenyataan betapa ganas laskar Nazi Adolf Hitler membantai kaum Yahudi serta laskar Revolusi Kebudayaan Mao Zedong melakukan kekerasan terhadap sesama warga Republik Rakyat China, sementara kedua laskar ganas sama-sama mengenakan seragam, maka saya menderita fobia terhadap seragam.

Fobia saya terbawa juga terhadap seragam sekolah di Indonesia.

Identitas


Alasan bahwa seragam sekolah demi melenyapkan kesenjangan sosial antara yang kaya dengan yang miskin jelas absurd. Sebab fakta membuktikan bahwa setelah usai sekolah ada murid yang dijemput dengan sepeda bahkan berjalan kaki, namun ada pula murid yang dijemput dengan mobil mulai dari Avanza sampai Lamborghini.

Yang tak terbantahkan adalah seragam sekolah merupakan sumber masukan dana tersendiri bagi pihak tertentu, maka tradisi seragam sekolah gigih dipertahankan di persada Nusantara.

Secara ekonomis memang seragam sekolah sangat menguntungkan sebagai sumber nafkah para produsen tekstil maupun para penjahit seragam sekolah.

Sementara di sisi lain tidak sedikit orang tua murid terpaksa sampai berutang demi mampu membayar seragam sekolah yang diwajibkan untuk dibeli oleh setiap murid yang ingin menuntut ilmu di sekolah.

Sebagai jatidiri sekolah terbukti bahwa seragam sekolah ampuh sebagai alat untuk memperlebar kesenjangan pamor antara sekolah favorit dengan sekolah bukan favorit, di samping menjadi identitas bagi para murid sekolah untuk menyelenggarakan tawuran seru antarsiswa sekolah A melawan siswa sekolah B.

Bhinneka Tunggal Ika


Mujur-tak-bisa-diraih-malang-tak-bisa-ditolak, alih-alih mereda masalah seragam sekolah malah makin menjadi-jadi memperkeruh suasana yang sudah keruh, akibat mendadak muncul polemik tentang pemaksaan seragam sekolah sebagai atribut keagamaan.

Yang kontra menganggap pemaksaan seragam sekolah sebagai atribut keagamaan merupakan pelanggaran hak asasi manusia serta pengingkaran kerukunan antarumat beragama sebagai jatidiri kebanggaan peradaban bangsa Indonesia.

Yang pro meyakini bahwa kebijakan seragam sekolah sebagai atribut keagamaan merupakan hak asasi setiap sekolah serta justru merupakan pemantapan jati diri keagamaan.

Sebagai cantrik Gus Dur, saya pribadi tidak setuju pemaksaan seragam sekolah sebagai atribut keagamaan. Karena sama sekali tidak selaras dengan warisan kearifan Gus Dur tentang sukma adiluhur terkandung di dalam Bhinneka Tunggal Ika serta mashab "agamamu agamamu, agamaku agamaku" sebagai pilar utama kerukunan antar umat beragama sekaligus juga sebagai perekat utama Persatuan Indonesia.

Marilah kita hentikan kemelut mubazir polemik seragam sekolah agar bisa lebih mefokuskan seluruh energi lahir-batin demi membangun Indonesia menuju masyarakat adil-makmur bersama hidup di negeri gemah ripah loh jinawi, tata tenteram kerta raharja. Merdeka!

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya