Berita

Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto/Net

Politik

Jubir Prabowo Jelaskan Strategi Pertahanan Nasional Termasuk Penggunaan Sumber Dana Alternatif

KAMIS, 03 JUNI 2021 | 04:57 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Setelah membantah kabar yang menyebutkan bahwa Kementerian Pertahanan akan meminjam dana sebesar Rp 1.760 triliun untuk pengadaan alutsista, Dahnil Anzar mencoba memberikan penjelasan mengenai strategi pembangunan sektor pertahanan di era Menhan Prabowo Subianto.

Jurubicara Menhan Prabowo itu menjelaskan hal tersebut di akun Twitter miliknya dengan mengunggah sejumlah infografis.

Di dalam salah satu infografis yang diunggah itu, disebutkan filosofi pertahanan seperti yang tercantum di dalam UU 3/2002 tentang Pertahanan Negara yang menggarisbawahi prinsip Pertahanan Indonesia yang bersifat defensif aktif dalam arti tidak agresif dan tidak ekspansif.  Pertahanan negara Indonesia tidak perlu memiliki kemampuan ofensif.


Untuk mengimplementasikan filosofi pertahanan seperti itu, Menhan Prabowo memperhatikan sejumlah hal dalam perencanaan pertahanan negara dengan memperhatikan empat hal, yakni perubahan yang cepat atau volatile, ketidakpastian atau uncertainty, kerumitan atau complexity, dan ambigu.

Di dalam salah satu infografis yang diunggahnya juga disebutkan tentang enam hal strategis yang mendukung sistem pertahanan yang memadai seperti yang diperintahkan UU 3/2002.

Pertahanan Indonesia membutuhkan sikap yang patriotik, militan, dan cinta tanah air di kalangan rakyat. Lalu, negara harus memiliki Tentara Nasional yang profesional, patriotik, dan militan baik secara teknis, teknologis dan organisatoris.

Alat peralatan pertahanan dan keamanan juga harus  efektif dan mutakhir. Dengan demikian dibutuhkan industri pertahanan dalam negeri yang juga handal.

Hal lain untuk menopang sistem pertahanan yang memadai itu adalah keikutsertaan kelompok ilmuwan atau saintek atau teknologi yang dapat mendukung keperluan manufaktur secara mandiri berbagai komponen canggih, strategis yang tidak mungkin dibeli dari negara lain.

Infografis lain yang diunggah Dahnil membahas tentang strategi pembiayaan investasi alutsista. Disebutkan bahwa persentase anggaran pertahanan terhadap PDB sebesar 0,8 persen yang akan konsisten selama 25 tahun yang akan datang. Sementara nilai anggaran untuk memenuhi alpahankam pada periode 2021-2024 sebesar 125 miliar dolar AS.

Juga disebutkan bahwa Kementerian Pertahanan mengupayakan sumber pendanaan alternatif untuk mengurangi bebas pemenuhan alpahankam terhadap keuangan negara.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Berjuang Bawa Bantuan Bencana

Kamis, 04 Desember 2025 | 05:04

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

UPDATE

PIP Berubah Jadi Kartu Undangan Kampanye Anggota DPR

Senin, 15 Desember 2025 | 06:01

Perpol versus Putusan MK Ibarat Cicak versus Buaya

Senin, 15 Desember 2025 | 05:35

Awas Revisi UU Migas Disusupi Pasal Titipan

Senin, 15 Desember 2025 | 05:25

Nelangsa Dipangku Negara

Senin, 15 Desember 2025 | 05:06

Karnaval Sarendo-Rendo Jadi Ajang Pelestarian Budaya Betawi

Senin, 15 Desember 2025 | 04:31

Dusun Bambu Jual Jati Diri Sunda

Senin, 15 Desember 2025 | 04:28

Korupsi di Bandung Bukan Insiden Tapi Tradisi yang Dirawat

Senin, 15 Desember 2025 | 04:10

Rektor UI Dorong Kampus Ambil Peran Strategis Menuju Indonesia Kuat

Senin, 15 Desember 2025 | 04:06

Hutan Baru Dianggap Penting setelah Korban Tembus 1.003 Jiwa

Senin, 15 Desember 2025 | 03:31

Jangan Keliru Tafsirkan Perpol 10/2025

Senin, 15 Desember 2025 | 03:15

Selengkapnya