Berita

Anggota Komisi III DPR RI, Masinton Pasaribu/Net

Politik

Masinton: Penolakan TWK Bukti Nyata Ada Friksi Di KPK Sejak Lama

RABU, 02 JUNI 2021 | 19:41 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Penolakan tes wawasan kebangsaan (TWK) alih status pegawai KPK menjadi aparatur sipil negara (ASN) yang masih ada hingga kini menjadi bukti friksi di tubuh KPK ada sejak lama.

"Menurut saya ini sudah gamblang, yang dulu publik tidak percaya ada 'klik' di sana (KPK), ada friksi, ada yang merasa powerful di sana, nah sekarang muncul," ujar anggota Komisi III DPR RI, Masinton Pasaribu, Rabu (2/6).

Masinton menuturkan, beberapa pegawai yang tidak lulus TWK diduga menjadi bagian dari suatu kelompok yang dianggap powerful. Menurutnya, kelompok tersebut merasa paling berintegritas dari pegawai KPK lainnya.


"Nah ternyata dengan kejadian ini, mereka merasa sebagai pemegang otoritas yang paling berintegritas di KPK itu enggak siap dengan UU yang mengharuskan mereka dapat diangkat sebagai ASN," kata dia.

Kelompok powerful ini, kata dia, dengan sendirinya tersisih berkat adanya TWK yang digelar oleh BKN dan beberapa lembaga lainnya.

"Penolakan ini dilakukan oleh mereka yang mengklaim sebagai penyidik atau penyelidik atau pegawai KPK berintegritas lebih dibanding yang lainnya. Ini juga jadi persoalan, seolah-olah (diframing) tanpa mereka, KPK tidak akan berjalan," katanya.

Kelompok powerful tersebut, kata Masinton, telah muncul pada tahun 2017 pada saat dirinya menggelar forum angket dan memanggil Direktur Penyidikan kala itu, Aris Budiman. Aris, kata Masinton, mengakui ada friksi di dalam KPK itu sendiri.

"Friksi antar penyidik ada 'klik' di sana, ada yang merasa powerful bahkan bisa mempengaruhi kebijakan," tandasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya