Berita

Wakil Perdana Menteri China Liu He/Net

Dunia

Meski 'Bermusuhan' China Dan Amerika Sama-sama Yakin Hubungan Perdagangan Keduanya Sangat Penting

RABU, 02 JUNI 2021 | 14:17 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Wakil Perdana Menteri China Liu He mengadakan percakapan video dengan Menteri Keuangan AS Janet Yellen pada Rabu (2/6) pagi waktu setempat. Keduanya bertukar pandangan tentang masalah yang menjadi ‘keprihatinan’ bersama kedua kekuatan utama ekonomi dunia itu.

Xinhua melaporkan, dalam panggilan video tersebut  kedua belah pihak melakukan pertukaran ekstensif mengenai situasi ekonomi makro dan kerja sama bilateral dan multilateral.

“Kedua belah pihak percaya bahwa hubungan ekonomi China-AS sangat penting, dan secara terbuka bertukar pandangan tentang masalah yang menjadi perhatian bersama, dan menyatakan kesediaan untuk menjaga komunikasi,” tulis Xinhua, Rabu (2/6).


Sementara Departemen Keuangan AS dalam sebuah pernyataan singkat mengatakan bahwa Yellen membahas sejumlah isu termasuk pemulihan ekonomi Pemerintahan Biden.

“Sekretaris Yellen membahas rencana pemerintahan Biden-Harris untuk mendukung pemulihan ekonomi yang kuat dan pentingnya bekerja sama di bidang-bidang yang menjadi kepentingan AS, sementara pada saat yang sama terus terang menangani masalah yang menjadi perhatian,” kata pernyataan tersebut, seperti dikutip dari Reuters.

Sebelum melakukan pertemuan dengan Yellen, Liu, yang telah memimpin negosiasi China dalam pembicaraan perdagangan China-AS sejak mantan Presiden AS Donald Trump melakukan perang dagang dengan Beijing, telah mengadakan pertukaran ‘terus terang’ yang sama dengan Perwakilan Dagang AS Katherine Tai pada 26 Mei lalu.

Pemerintahan Biden sedang melakukan tinjauan kebijakan perdagangan AS-China, menjelang berakhirnya kesepakatan Fase 1 mereka pada akhir 2021.

Beijing dan Washington menandatangani kesepakatan pada Januari 2020. Ini menyerukan China untuk meningkatkan pembelian barang-barang pertanian AS, produk manufaktur, energi dan jasa sebesar 200 miliar dolar AS selama 2020 dan 2021, dibandingkan dengan baseline 2017.

Pakta tersebut meredakan perang tarif dua tahun yang dilancarkan oleh Trump yang bertujuan untuk mengubah praktik perdagangan China, meskipun bea masuk tetap berlaku pada ratusan miliar dolar perdagangan.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya