Wakil Perdana Menteri China Liu He/Net
Wakil Perdana Menteri China Liu He mengadakan percakapan video dengan Menteri Keuangan AS Janet Yellen pada Rabu (2/6) pagi waktu setempat. Keduanya bertukar pandangan tentang masalah yang menjadi ‘keprihatinan’ bersama kedua kekuatan utama ekonomi dunia itu.
Xinhua melaporkan, dalam panggilan video tersebut kedua belah pihak melakukan pertukaran ekstensif mengenai situasi ekonomi makro dan kerja sama bilateral dan multilateral.
“Kedua belah pihak percaya bahwa hubungan ekonomi China-AS sangat penting, dan secara terbuka bertukar pandangan tentang masalah yang menjadi perhatian bersama, dan menyatakan kesediaan untuk menjaga komunikasi,†tulis Xinhua, Rabu (2/6).
Sementara Departemen Keuangan AS dalam sebuah pernyataan singkat mengatakan bahwa Yellen membahas sejumlah isu termasuk pemulihan ekonomi Pemerintahan Biden.
“Sekretaris Yellen membahas rencana pemerintahan Biden-Harris untuk mendukung pemulihan ekonomi yang kuat dan pentingnya bekerja sama di bidang-bidang yang menjadi kepentingan AS, sementara pada saat yang sama terus terang menangani masalah yang menjadi perhatian,†kata pernyataan tersebut, seperti dikutip dari Reuters.
Sebelum melakukan pertemuan dengan Yellen, Liu, yang telah memimpin negosiasi China dalam pembicaraan perdagangan China-AS sejak mantan Presiden AS Donald Trump melakukan perang dagang dengan Beijing, telah mengadakan pertukaran ‘terus terang’ yang sama dengan Perwakilan Dagang AS Katherine Tai pada 26 Mei lalu.
Pemerintahan Biden sedang melakukan tinjauan kebijakan perdagangan AS-China, menjelang berakhirnya kesepakatan Fase 1 mereka pada akhir 2021.
Beijing dan Washington menandatangani kesepakatan pada Januari 2020. Ini menyerukan China untuk meningkatkan pembelian barang-barang pertanian AS, produk manufaktur, energi dan jasa sebesar 200 miliar dolar AS selama 2020 dan 2021, dibandingkan dengan baseline 2017.
Pakta tersebut meredakan perang tarif dua tahun yang dilancarkan oleh Trump yang bertujuan untuk mengubah praktik perdagangan China, meskipun bea masuk tetap berlaku pada ratusan miliar dolar perdagangan.