Berita

Pulau Dokto/Takeshima yang menjadi sengketa Korea Selatan dan Jepang/Net

Dunia

Pulau Sengketa Muncul Di Peta Estafet Obor, Korea Selatan Ancam Boikot Olimpiade Tokyo

SELASA, 01 JUNI 2021 | 10:44 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Ketegangan antara Korea Selatan dan Jepang atas sengketa pulau mengancam partisipasi Seoul dalam Olimpiade Tokyo yang akan digelar Juli mendatang.

Karang Liancourt dikenal sebagai Pulau Dokdo di Korea Selatan dan Pulau Takeshima di Jepang. Pulau yang terletak di perairan Laut Jepang di sebelah Semenanjung Korea tersebut menjadi salah satu pemicu ketegangan Seoul dan Tokyo sejak lama.

Diberitakan South China Morning Post, pulau tersebut muncul pada peta rute estafet obor Olimpiade Tokyo di situs web Komite Olimpiade Internasional (IOC), yang memicu kegeraman Korea Selatan.

Partai Demokrat yang berkuasa di Korea Selatan pada Minggu (30/5) mendesak Jepang untuk mengubah peta dan mengecam IOC karena menerapkan standar ganda.

Sebelumnya, pada Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang 2018, IOC meminta Korea Selatan untuk menghapus pulau tersebut karena memicu protes di Jepang.

Sejak Juli 2019, Kementerian Luar Negeri Korea Selatan telah menyerukan penghapusan pulau tersebut dari peta estafet obor, tetapi hingga saat ini ditolak.

Dalam pernyataannya, Partai Demokrat menegaskan, jika pemerintah Jepang tetap menolak memperbaiki peta, maka Korea Selatan tidak akan mentolerir.

Sebelumnya, mantan Perdana Menteri dan Calon Presiden Lee Nak-yeon dan Chung Se-kyun mempertimbangkan pemboikotan Olimpiade Tokyo.

Korean Times sebelumnya memuat opini terkait pemboikotan Olimpiade Tokyo jika Jepang tidak mengoreksi peta yang memicu kemarahan lebih jauh di antara warga Korea.

Beberapa pengguna internet Korea Selatan juga telah mendukung seruan untuk boikot. Mereka menyebut, mengikuti Olimpiade Tokyo sama dengan menyerahkan Dokdo ke Jepang.

Dalam konferensi pers pada Jumat (28/5), Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Katsunobu Kato menegaskan bahwa Pulau Takeshima adalah wilayah Jepang berdasarkan fakta sejarah.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

2.700 Calon Jemaah Haji Jember Mulai Berangkat 20 Mei 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:49

Bertahun Tertunda, Starliner Boeing Akhirnya Siap Untuk Misi Awak Pertama

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:39

Pidato di OECD, Airlangga: Indonesia Punya Leadership di ASEAN dan G20

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:27

Jokowi: Pabrik Baterai Listrik Pertama di RI akan Beroperasi Bulan Depan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:09

Keputusan PDIP Koalisi atau Oposisi Tergantung Megawati

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:49

Sri Mulyani Jamin Sistem Keuangan Indonesia Tetap Stabil di Tengah Konflik Geopolitik Global

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:40

PKB Lagi Proses Masuk Koalisi Prabowo-Gibran

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:26

Menko Airlangga Bahas 3 Isu saat Wakili Indonesia Bicara di OECD

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:11

LPS: Orang yang Punya Tabungan di Atas Rp5 Miliar Meningkat 9,14 Persen pada Maret 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:58

PKS Sulit Gabung Prabowo-Gibran kalau Ngarep Kursi Menteri

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:51

Selengkapnya