Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Ryanair Kembali Lakukan Pendaratan Darurat, Penerbangan Dublin-Krakow Dialihkan Ke Berlin Karena Ancaman Keamanan

SELASA, 01 JUNI 2021 | 06:26 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Maskapai Ryanaair kembali mengalami pendaratan darurat pada Minggu (30/5). Pihak maskapai mengatakan mereka mengikuti prosedur yang diperintahkan oleh pengawas lalu lintas, agar mengalihkan penerbangan Irlandia-Polandia ke Jerman.

Otoritas Berlin mengungkapkan bahwa penerbangan  FR1901 yang berangkat dari Dublin Irlandia pada Minggu (30/5) dengan tujuan Krakow Polandia, dialihkan ke Berlin Jerman karena adanya 'potensi ancaman keamanan'.  

Pesawat berisi 160 orang di dalamnya itu sedang dalam perjalanan ketika ada perintah mendadak. Pesawat akhirnya tiba di bandara Berlin-Brandenburg tak lama setelah pukul 8 malam pada Minggu (30/5) dan tetap harus diam di bandara Berlin sampai Senin (31/5) pagi, waktu setempat.
 
BBC melaporkan pada Senin (31/5) bahwa pihak maskapai melakukan pendaratan tidak terjadwal karena informasi yang diterima tentang kemungkinan ancaman keamanan di dalam pesawat.

"Ada informasi melalui telepon, bahwa ada ancaman keamanan," kata juru bicara polisi federal pada hari Senin.

Penumpan kemudian turun dafi pesawat sementara polisi Jerman mencari barang mencurigakan di dalam pesawat. Namun, tidak ada sesuati yang mencurigakan yang ditemukan selama peemriksaan.

Setelah diizinkan oleh otoritas Jerman, penumpang melanjutkan perjalanan ke Krakow dengan pesawat Ryanair cadangan setelah penundaan di darat sekitar tujuh jam.

"Ryanair meminta maaf dengan tulus kepada semua penumpang yang terkena dampak atas penundaan yang tidak dapat dihindari ini, yang berada di luar kendali maskapai," kata juru bicara maskapai.

Pengalihan itu terjadi seminggu setelah penerbangan Ryanair dari Yunani ke Lituania terpaksa mendarat di Belarus di bawah pengawalan militer .

Pihak berwenang Belarusia mengatakan mereka menerima adanya ancaman bom di pesawat, dan salah satu pembangkan Belarusia ada di antara penumpang pesawat yang kemudian ditangkap.

Pengalihan paksa tersebut memicu kecaman internasional dan Uni Eropa kemudian  mendesak maskapai penerbanganya untuk menghindari wilayah udara Belarusia.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Pilkada 2024 jadi Ujian dalam Menjaga Demokrasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:52

Saling Mengisi, PKB-Golkar Potensi Berkoalisi di Pilkada Jakarta dan Banten

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:26

Ilmuwan China Di Balik Covid-19 Diusir dari Laboratoriumnya

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:54

Jepang Sampaikan Kekecewaan Setelah Joe Biden Sebut Negara Asia Xenophobia

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:43

Lelang Sapi, Muzani: Seluruh Dananya Disumbangkan ke Palestina

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:35

PDIP Belum Bersikap, Bikin Parpol Pendukung Prabowo-Gibran Gusar?

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:16

Demonstran Pro Palestina Capai Kesepakatan dengan Pihak Kampus Usai Ribuan Mahasiswa Ditangkap

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:36

PDIP Berpotensi Koalisi dengan PSI Majukan Ahok-Kaesang di Pilgub Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:20

Prabowo Akan Bentuk Badan Baru Tangani Makan Siang Gratis

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:50

Ribuan Ikan Mati Gara-gara Gelombang Panas Vietnam

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:29

Selengkapnya