Presiden Amerika Serikat Joe Biden/Net
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menegaskan kembali komitmennya terhadap penegakan hak asasi manusia dalam pidato Memorial Day. Ia bahkan memberikan peringatan untuk Presiden China Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Dikutip dari Fox News pada Minggu (30/5), Biden memberikan peringatan kepada Xi dan Putin atas berbagai dugaan pelanggaran HAM.
"Saya melakukan percakapan panjang selama dua jam baru-baru ini dengan Presiden Xi, menjelaskan kepadanya bahwa kami tidak dapat melakukan apa pun selain berbicara untuk HAM di seluruh dunia karena itulah kami," ujar Biden.
"Saya akan bertemu dengan Presiden Putin dalam beberapa pekan di Jenewa untuk memperjelas bahwa kami tidak akan diam saja dan membiarkan dia menyalahgunakan hak-hak itu," tambahnya.
Biden juga dijadwalkan untuk berbicara pada kebaktian di Delaware pada Minggu pagi untuk memperingati abdi negara yang gugur, termasuk sang putra, Beau Biden, yang bertugas dalam Perang Irak.
Sementara itu, Biden telah mengerahkan tim untuk melakukan penyelidikan asal usul virus corona, khususnya terkai kemungkinan bocor dari laboratorium.
Meski begitu, pemerintahan Biden menolak untuk berkomitmen memberikan hukuman kepada Beijing jika teori kebocoran tersebut benar.
"Kami tidak akan pergi ke sana dulu. Kami harus melalui peninjauan 90 hari. Dan begitu kami memiliki peninjauan 90 hari, akankah kami dapat menilai kembali," kata Deputi Utama Sekretaris Pers Karine Jean-Pierre.
