Berita

Gambar yang diyakini UFO dan dirilis oleh Pentagon/Net

Dunia

Keberadaan UFO Bikin Geger, Astrofisikawan: Mungkin Pesawat Tak Berawak Rusia Atau China

SENIN, 31 MEI 2021 | 08:44 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Unidentified flying object (UFO) atau objek terbang tak dikenal yang saat ini menggegerkan dunia karena laporan dari Pentagon kemungkinan merupakan pesawat tak berawak milik Rusia atau China.

Baru-baru ini, eksistensi UFO diyakini kuat setelah Amerika Serikat (AS) memerintahkan sebuah unit khusus di Pentagon untuk menyelidikinya. Pentagon bahkan akan memberikan laporan terkait penyelidikan UFO pada Juni.

Namun menurut profesor astrofisikawan Amerika, Adam Frank, kemungkinan UFO yang diidentifikasi oleh AS merupakan pesawat tak berawak milik Rusia atau China.


"Saya memahami bahwa penampakan UFO, yang berasal dari setidaknya tahun 1947, adalah sinonim dalam imajinasi populer dengan bukti keberadaan makhluk luar angkasa. Tetapi secara ilmiah, ada sedikit (bukti) yang menjamin hubungan itu," kata Frank dalam sebuah op-ed di New York Times, Minggu (30/5).

"Ada alasan yang sangat baik untuk mencari kehidupan di luar bumi, tetapi ada alasan yang sama baiknya untuk tidak menyimpulkan bahwa kami telah menemukan bukti dengan penampakan UFO," tambahnya.

Frank sebelumnya dianugerahi hibah NASA karena ia dan timnya menjadi bagian dari penelitian untuk program pencarian kecerdasan luar angkasa (SETI). Ia menggunakan teleskop untuk mencari kemungkinan jejak kehidupan di planet di luar tata surya.

Frank mengatakan, ia akan memeriksa laporan intelijen dan Pentagon yang akan diberikan ke hadapan Kongres pada Juni nanti.

Lebih lanjut, ia mengatakan, penyelidikan terkait UFO harus diselidiki dengan menggunakan alat sains terbaik dan dengan transparansi penuh.

"Misalnya, mungkin saja UFO adalah pesawat tak berawak yang dikerahkan oleh saingan seperti Rusia dan China untuk memeriksa pertahanan kami, memikat pilot kami untuk menyalakan radar dan detektor lainnya, sehingga mengungkap kapasitas intelijen elektronik kami," jelas Frank.

Ia mengatakan, AS juga pernah menggunakan strategi serupa untuk menguji sensitivitas sistem radar Uni Soviet,

"Hipotesis ini mungkin terdengar tidak masuk akal, tetapi tidak terlalu ekstrem dibandingkan dengan mengemukakan kunjungan dari makhluk luar angkasa," sambungnya.

Berdasarkan jajak pendapat yang dilakukan oleh Universitas Quinnipiac pada pekan ini, 1 dari 3 orang di Amerika mempercayai adanya alien di balik berbagai penampakan UFO.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya