Berita

Direktur Eksekutif Indonesian Presidential Studies, Nyarwi Ahmad/Net

Politik

Pilpres 2 Paslon Hemat Anggaran, Tapi Berpotensi Jadi Ruang Kompetisi Elite Dan Ciptakan Polarisasi Politik

SENIN, 31 MEI 2021 | 08:11 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Usulan Pilpres 2024 diikuti 2 pasangan calon dianggap dapat menghemat anggaran, tapi berpotensi menjadi ruang kompetisi elite partai politik dan kalangan tertentu.

Begitu analisis yang disampaikan oleh Direktur Eksekutif Indonesian Presidential Studies, Nyarwi Ahmad, menanggapi keinginan PDIP yang diwakili Sekjen Hasto Kristianto yang menginginkan Pilpres 2024 hanya diikuti dua pasangan calon.

Menurut Nyarwi, dari perspektif efisensi proses penyelenggaraan pemilu, ide Hasto tersebut sangat bagus dan positif.


"Karena proses pemilu berlangsung hanya satu tahap dan jangka waktunya lebih pendek juga menghemat biaya dan sumber daya penyelenggaraan pemilu," ujar Nyarwi kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (31/5).

"Namun berpotensi tidak diajukan oleh parpol dalam bursa Pilpres mendatang, (sehingga) ide tersebut berdampak negatif ke mereka," sambungnya.

Sehingga, lanjut Nyarwi, bukan tidak mungkin panggung Pilpres nanti hanya menjadi ruang kompetisi untuk segelintir elite yang berkuasa di parpol.

Atau kalangan tertentu yang mendapatkan dukungan kuat serta memiliki kedekatan personal dengan para elite kunci di partai politik.

Selain itu, Pilpres yang diikuti 2 pasangan calon juga berpotensi menciptakan polarisasi politik yang kuat. Hal ini bisa dilihat dari pengalaman Pilpres 2014 dan 2019 lalu, di mana pertarungan sengit antara Joko Widodo dan Prabowo Subianto membuat arus polarisasi politik di masyarakat makin meruncing.

"Membuka peluang menguatnya arus polarisasi politik, khususnya berbasis agama," pungkas Nyarwi.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya