Berita

Orang-orang mengantri di luar supermarket Lotus di Gelugor, negara bagian Penang, pada hari Jumat setelah 'penguncian total' diumumkan di Malaysi/Net

Dunia

Lockdown Total Malaysia Bikin Resah Thailand, Khawatir Warganya Kembali Secara Ilegal Dan Membawa Virus

SENIN, 31 MEI 2021 | 07:50 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Keputusan penguncian nasional yang telah diumumkan oleh Malaysia menimbulkan kekhawatiran tersendiri bagi piha berwenang di negara tetangga mereka, Thailand.

Mereka khawatir sejumlah besar orang Thailand yang berada di negeri jiran mungkin akan menyeberang secara ilegal sehubungan dengan pemberlakuan penguncian yang akan berlaku mulai awal Juni itu.

Kekhawatiran tersebut disampaikan oleh asisten juru bicara Pusat Administrasi Situasi Covid-19 (CCSA), Apisamai Srirangson pada Minggu (30/5) waktu setempat, seeprti dikutip dari Bangkok Post.

Dia berspekulasi, penguncian yang akan datang di Malaysia mungkin akan mendorong banyak warga negara Thailand yang bekerja di negara itu untuk menyelinap kembali melintasi perbatasan secara ilegal.

Thailand telah memperketat keamanan di semua perbatasan karena kekhawatiran bahwa infeksi virus corona dapat masuk ke kerajaan melalui penyeberangan perbatasan secara ilegal.

Negara itu tidak mencatat kasus penyeberangan ilegal dari Malaysia selama beberapa hari sampai penangkapan baru-baru ini terhadap dua orang Thailand, menurut data CCSA pada hari Minggu, tanpa rincian kapan mereka ditangkap.

Apisamai mengatakan kembalinya kedua warga Thailand itu secara ilegal mendukung kekhawatiran pihak berwenang bahwa lebih banyak warga Thailand yang mungkin kembali untuk menghindari penguncian Malaysia.  

"Kami tidak pernah menolak untuk membiarkan mereka masuk tetapi kami berharap mereka akan kembali melalui pos pemeriksaan," katanya.

Provinsi Songkhla, Satun, Narathiwat dan Yala berbatasan langsung dengan Malaysia.

Di distrik Sadao Songkhla saja, pihak berwenang baru-baru ini menemukan tujuh titik penyeberangan ilegal.

Sebelumnya, Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin pada Jumat (28/5) mengumumkan 'penguncian total' nasional dari 1-14 Juni, merujuk pada infeksi virus corona di negara itu yang melonjak ke tingkat rekor.

Populer

Jokowi Kumpulkan Kapolda Hingga Kapolres Jelang Apel Akbar Pasukan Berani Mati, Ada Apa?

Kamis, 12 September 2024 | 11:08

Diamnya 4 Institusi Negara Jadi Tanda Akun Fufufafa Milik Gibran

Minggu, 15 September 2024 | 08:14

KPK Ngawur Sebut Tiket Jet Pribadi Kaesang Rp90 Juta

Rabu, 18 September 2024 | 14:21

Kaesang Kucing-kucingan Pulang ke Indonesia Naik Singapore Airlines

Rabu, 18 September 2024 | 16:24

Fufufafa Diduga Hina Nabi Muhammad, Pegiat Medsos: Orang Ini Pikirannya Kosong

Rabu, 18 September 2024 | 14:02

Petunjuk Fufufafa Mengarah ke Gibran Makin Bertebaran

Kamis, 12 September 2024 | 19:48

KAHMI Kumpulan Intelektual Banci?

Sabtu, 14 September 2024 | 14:45

UPDATE

Bareskrim Masih Analisis dan Evaluasi Dugaan Pelanggaran di PON XXI

Sabtu, 21 September 2024 | 03:59

Indonesia dan Jerman Berkolaborasi Hadapi Perubahan Iklim dan Krisis Keanekaragaman Hayati

Sabtu, 21 September 2024 | 03:45

Elektabilitas Dedi-Erwan Capai 77 Persen, MQ Iswara: Alhamdulillah

Sabtu, 21 September 2024 | 03:23

PBB Pastikan Suara Ledakan di Kantor DPP Bukan Teror Bom

Sabtu, 21 September 2024 | 02:58

Baru Bergerak Seminggu Elektabilitas Risma Naik Signifikan

Sabtu, 21 September 2024 | 02:29

Tembus Semifinal China Open 2024, Fikri/Daniel Akui Terlambat Panas

Sabtu, 21 September 2024 | 01:59

Ada Sule dan Iwan Bule dalam Tim Pemenangan Dedi-Erwan

Sabtu, 21 September 2024 | 01:41

Seluruh Venue PON XXI Harus Diaudit Investigasi

Sabtu, 21 September 2024 | 01:19

Polisi Ringkus Sindikat Spesialis Rampok Toko di Jaktim

Sabtu, 21 September 2024 | 00:59

Bertemu dengan Presiden Marcos Jr, Prabowo Akui Filipina Mitra Strategis Indonesia

Sabtu, 21 September 2024 | 00:42

Selengkapnya