Berita

Sphinx/Net

Jaya Suprana

Eksperimen Chimera

MINGGU, 30 MEI 2021 | 09:45 WIB | OLEH: JAYA SUPRANA

CHIMERA adalah makhluk mitologis seperti misalnya Sphinx yang berwajah manusia bertubuh singa, Maesasura yang berkepala banteng bertubuh manusia, Pegasus yang bertubuh kuda tapi bersayap, Putri Duyung bertubuh ikan berwajah wanita cantik-jelita atau Hanuman berpenampilan keranamun sebenarnya dewa sakti-mandraguna luhur budi-pekerti.

Mikrobiologi


Chimera merupakan mahluk mitologis yang kini merambah masuk ke khasanah mikrobiologis. Terberitakan bahwa setelah berhasil menciptakan mahluk campuran kambing dengan domba kini para mikrobiolog berkomplot dengan para genetikomolog sedang asyik bereksperimen bikin mudigah perpaduan sel manusia dengan sel monyet.

Begitu iptek menyentuh manusia maka para fundamentalis penghayat agama murka maka protes keras manusia sedang berusaha mengambil alih peran Yang Maha Kuasa sebagai pencipta mahluk hidup termulia yaitu manusia.

Para agamawan/wati mengkhawatirkan timbulnya dampak kualatisme seperti yang telah dialami oleh tokoh fiktif khayalan Robert Louis Stevenson bernama Dr. Jeckyll yang secara ilmiah fisika-kimiawi mengalih-raga dirinya sendiri sehingga menjadi Mr. Hyde atau khayalan Mary Shelley Bernama Dr. Frankenstein mencipta monster mengerikan pembinasa manusia.

Secara andaikatmologis, para ahli hukum juga khawatir apabila mudigah campuran manusia dengan monyet benar-benar menjadi mahluk hidup yang hidup bersama manusia di planet bumi ini lalu harus dibentuk sistem legalitas khusus untuk mengkatagorikan kewarganegaraan, kebangsaan, keetnisan mahluk chimera campuran monyet dan manusia entah sebagai monyet atau manusia.

Berarti harus dibuat surat kelahiran dan paspor khusus untuk mahluk cimera campuran monyet dan manusia tersebut. Serta merta peradaban yang sudah parah dirongrong diskriminasi ras, etnis, suku, sosial, ekonomi, politik, agama rawan terdampak masalah diskriminasi jenis mahluk-hidup. Memang cukup banyak alasan untuk kontra terhadap eksperimen mudigah campuran sel manusia dan monyet.

Akhlak

Namun apalagi dihayati secara lebih mendalam dengan lensa saintifik tanpa lepas kendali akhlak, sebenarnya tersedia alasan cukup bijak untuk mendukung eksperimen ilmiah para saintis demi menciptakan mudigah campuran manusia- monyet asal jangan pernah dijadikan mahluk hidup pasca mudigah.

Eksperimen terbatas murni laboratorial perlu untuk melakukan penelitian intervensi genetik bertujuan memperkokoh kesehatan manusia agar mampu lebih digdaya dalam menghadapi angkara murka gangguan penyakit genetis mau pun penyakit menular.

Memang peradaban yang beradab menghendaki karsa dan karya ilmu pengetahuan dan teknologi yang terkendali oleh akhlak manusia agar jangan sampai ilmu pengetahuan dan teknologi yang seharusnya menyejahterakan malah menyengsarakan bahkan membinasakan manusia.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya