Berita

Iwel Sastra/Net

Politik

Jawaban Demokrat Ke PDIP Sangat Tepat, Hasto Terlalu Dini Pemilu 3 Tahun Lagi

SABTU, 29 MEI 2021 | 21:33 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Pernyataan Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (Sekjen PDIP) Hasto Kristiyanto yang menyatakan menutup pintu koalisi bagi Partai Demokrat dan PKS lalu dijawab dengan elegan oleh Partai Demokrat sudah tepat.

Pasalnya, jawaban para kader Partai Demokrat bahwa Demokrat lebih memilih berkoalisi dengan rakyat cukup beralasan.

"Jawaban Politkus Demokrat sangat tepat. Pernyataan Hasto ini terlalu dini karena bagaimanapun dalam politik segala sesuatu bisa berubah," kata Direktur Mahara Lidership Iwel Sastra kepada Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu di Jakarta, Sabtu (29/5).


Menurut Iwel, jika pun nanti pada akhirnya PDI Perjuangan dan Demokrat berjalan masing-masing, biarlah demikian.

Sebab, telah ada contoh konkret yang menunjukkan bahwa perubahan dalam politik itu nyata, yakni pada pilpres 2019 di mana rival Pemilu kini satu gerbong.  

"Publik tidak pernah membayangkan Prabowo-Sandi pada akhirnya akan bergabung dengan Jokowi-Ma'ruf," kata Iwel Sastra.

Pengamat politik ini berpandangan, kurang harmonisnya hubungan PDI Perjuangan dan Partai Demokrat adalah efek pilpres 2004.

SBY yang saat itu merupakan Menteri dalam Kabinet Megawati Soekarnoputri memutuskan maju dalam Pilpres dan berhasil mengalah Megawati yang saat itu adalah petahana.

"Kurang harmonisnya hubungan kedua tokoh nasional ini kerap menjadi pemberitaan media. Sehingga ada terkesan sampai sekarang sulit untuk terjadi koalisi pada tingkat nasional antara PDI Perjuangan dan Demokrat," tuturnya.

"Pilpres masih 3 tahun lagi, kedua belah pihak sudah terlanjur berbalas pantun untuk menegaskan bahwa tidak akan terjadi koalisi antara PDI Perjuangan dan Demokrat, sehingga kemungkinan untuk terjadi koalisi pada pilpres 2024 sangat tipis karena sudah terlanjur gengsi dengan pernyataan masing-masing," demikian Iwel Sastra.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya