Berita

Tokoh Nasional Rizal Ramli dalam pidatonya bertema Kebangkitan Bagi Seluruh Rakyat Indonesia: Jalan Keadilan dan Kemakmuran' di Gedung Joang 45, Jakarta Pusat/RMOL

Politik

113 Tahun Kebangkitan Nasional, RR: Demokrasi Dimonopoli Oligarki, Sumpah Pemuda Dikhianati

JUMAT, 28 MEI 2021 | 16:54 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Usia kebangkitan nasional yang sudah berjalan selama 113 tahun nyatanya belum membawa bangsa Indonesia benar-benar menuju ke arah yang lebih baik.

Cita-cita kebangkitan bangsa sama sekali belum tercapai. Pun demikian dengan janji suci dalam sumpah pemuda yang digelorakan oleh para pendahulu 93 tahun silam.

"Cita-cita kebangkitan bagi rakyat masih sangat jauh. Janji suci Sumpah Pemuda di mana meleburnya berbagai ego, suku, agama, dan bahasa dalam satu tarikan napas yang digelorakan 28 Oktober 1928 telah dikhianati," kata tokoh bangsa Riza Ramli dalam pidato kebangsaan 'Kebangkitan Bagi Seluruh Rakyat Indonesia: Jalan Keadilan dan Kemakmuran!', di Gedung Joang 45, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (28/5).


Bangsa Indonesia kini, disibukkan dengan adu domba soal agama, suku, dan kemanusiaan yang justru mengoyak kesatuan dan persatuan bangsa.

"Kehidupan demokrasi dan keadilan mejadi monopoli kaum oligarki," papar RR, sapaan Rizal Ramli.

Arah yang semakin menyimpang dari semangat kebangkitan bangsa ini tak lepas dari ketidaksinkronan antara niat, kata-kata, dan tindakan. Beberapa tahun belakangan, kata-kata dan perbuatan tidak lagi berjalan paralel.

Hal ini pun mengkianati para pejuang kemerdekaan Indonesia yang selalu berupaya mendekatkan niat, kata dan tindakan. Semakin besar perbedaan antara niat, kata, dan tindakan, jelasnya, merupakan buah dari pragmatisme, oportunisme dan kerakusan materil.

"Padahal kita tahu, dalam suasana pragmatisme, oportunisme dan kerakusan materil tidak ada tempat untuk idealisme, intelektualisme, empati dan kemanusiaan. Sehingga Pancasila dan Konstitusi UUD 1945 hanya akan jadi slogan, pidato-pidato, kata-kata kosong," demikian Rizal Ramli.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya