Berita

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden/Net

Jaya Suprana

Bersatu Menanggulangi Fobia Agama

JUMAT, 28 MEI 2021 | 10:11 WIB | OLEH: JAYA SUPRANA

RANGKAIAN tragedi pembunuhan massal oleh pemilik senjata api di Amerika Serikat untuk kesekian kali kembali terjadi secara beruntun di negara bagian Georgia, Colorado, South Carolina, Indiana.

Minimal 8 warga AS terbunuh oleh penembakan secara membabibutatuli di San Jose. Maka Presiden Joe Biden mengibarkan bendera setengah tiang di Gedung Putih.

Pada pada April 2021, Presiden Joe Biden sudah mengutuk kekerasan senjata api sebagai epidemi kejahatan yang mempermalukan Amerika Serikat di dunia internasional. Pada hakikatnya penembakan massal merupakan terorisme.


Peradaban Amerika Serikat

Maka Biden memaklumatkan beberapa aksi eksekutif untuk melarang penjualan senjata api secara daring. Namun kandas di tengah jalan akibat perlawanan dari para pemuja senjata api dan tentu saja para produsen senjata api yang khawatir kehilangan profit dari penjualan senjata api.

Parlemen AS juga terbelah dua akibat pro dan kontra pemilikan senjata api yang oleh sebagian masyarakat sudah dianggap sebagai bagian melekat pada peradaban Amerika Serikat, sebagai lambang individualisme sekaligus kejantanan.

Sejarah Amerika Serikat sejak dini memang berlumuran darah.  Fakta tragedi penembakan massal di Amerika Serikat yang dianggap dan menganggap diri sebagai polisi dunia pada hakikatnya membuktikan bahwa terorisme dilakukan oleh para insan yang mengalami gangguan kejiwaan secara personal yang sama sekali lepas dari latar belakang agama, ideologi, politik, serta ras.

Fobia Agama

Fakta tragedi penembakan massal di Amerika Serikat menyadarkan umat manusia bahwa yang bersalah pada kasus terorisme pada hakikatnya sama sekali bukan agama maupun umat beragama tertentu.

Yang bersalah pada angkara murka terorisme murni terbatas pada sang insan manusia yang melakukan terorisme.

Bahwa terorisme dilakukan oleh umat Nasrani terhadap umat Nasrani beda sekte di Irlandia Utara sama sekali bukan berarti umat Nasrani adalah teroris.

Bahwa ada umat Buddha di Myanmar melakukan kekerasan terhadap kaum Rohingnya bukan berarti umat Buddha adalah teroris.

Sama halnya bahwa ada umat Islam melakukan terorisme sama sekali bukan alasan untuk menyebar wabah Islamophobia.

Saya pribadi memiliki para sahabat seperti Gus Dur, Ibu Nuriyah, Mbak Alissa, Mbak Yenny, Mbak Anita, Mbak Inayah, Gus Mus, Cak Nur, Cak Nun, Cak Mahfud, Mbak Siti Musdah Mulia, Mbak Nursyahbani, Mas Komarudin Hidayat, Mas Azyumardi Arza, Mas Hidayat Nurwahid dan lain-lain tokoh Islam yang semuanya anti terorisme.

Marilah kita bersatu menanggulangi fobia agama.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Puan Harap Korban Banjir Sumatera Peroleh Penanganan Baik

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:10

Bantuan Kemensos Telah Terdistribusikan ke Wilayah Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:00

Prabowo Bantah Rambo Podium

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:59

Pansus Illegal Logging Dibahas Usai Penanganan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:39

BNN Kirim 2.000 Paket Sembako ke Korban Banjir Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:18

Bahlil Sebut Golkar Bakal Dukung Prabowo di 2029

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:03

Banjir Sumatera jadi Alarm Keras Rawannya Kondisi Ekologis

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:56

UEA Berpeluang Ikuti Langkah Indonesia Kirim Pasukan ke Gaza

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:47

Media Diajak Kawal Transformasi DPR Lewat Berita Berimbang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:18

AMAN Raih Dua Penghargaan di Ajang FIABCI Award 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:15

Selengkapnya