Berita

Pengamat hukum pidana, Chudry Sitompul/Net

Politik

Chudry Sitompul: Pegawai KPK Tak Lolos TWK Jangan Cengeng Dan Bikin Gaduh

KAMIS, 27 MEI 2021 | 22:31 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Para pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang dinyatakan tidak memenuhi syarat (TMS) dalam tes wawasan Kebangsaan (TWK) diminta tidak memantik emosi masyarakat dengan narasi-narasi yang menyudutkan lembaga antirasuah.

Jika tidak puas dengan hasil TWK, harusnya para pegawai tersebut menempuh jalur hukum, dibanding koar-koar dan membuat gaduh.

"Selesaikanlah itu melalui jalur hukum, jangan libatkan emosi publik masyarakat. Jangan cengeng. Jangan libatkan presiden, nanti presiden dianggap mengintervensi," kata pengamat hukum pidana, Chudry Sitompul kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (27/5).

"Dan itu kan rahasia, kenapa diumbar-umbarin ke publik. Mestinya dia tahu etikanya,” tegasnya.

Uuntuk menguji keabsahan hasil TWK, pegawai yang tak lolos harus melalui jalur hukum. Sehingga ada pegangan untuk para pegawai tersebut dalam membuktikan validitas ujian menjadi ASN tersebut.

"Kalau dari kacamata saya, pimpinan komisioner KPK itu menyatakan status quo dulu, karena ada hasil tes yang mengatakan tidak lulus. Di dalam keadaan status quo itu kemungkinannya macam-macam, apakah TWK itu merupakan penentu orang itu diterima sebagai pegawai KPK atau tidak,” ujarnya.

Ia pun menyebut ada parameter lain dalam menerima seseorang menjadi pegawai ASN, misalnya melalui tes potensial akademik. Namun hal itu berbeda dengan tes ASN di KPK karena jabatan KPK strategis dan perlu diisi oleh orang-orang berintegritas.

"KPK berbeda dengan lembaga lain. KPK lembaga strategis yang harus diisi dengan orang berkompetensi dan berintegritas," tandasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya