Berita

Ilustrasi vaksinasi Covid-19/Net

Politik

Pimpinan Komisi VI Warning BUMN: Sorry To Say, Stok Vaksin Kita Masih Mengkhawatirkan

RABU, 26 MEI 2021 | 15:12 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Stok vaksin yang sudah diterima pemerintah sebanyak 10,4 juta untuk yang siap pakai, dan 83,9 juta untuk yang dalam bentuk bahan baku (bulk), dianggap belum cukup oleh DPR.

Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Martin Manurung menilai, stok vaksin tersebut masih belum memberikan rasa tenang bagi masyrakat. Pasalnya dia mengkalkulasi, untuk mencapai kekebalan komunal atau herd immunity, pemerintah mesti memiliki dua kali lipat stok vaksin dari minimum penduduk yang divaksin. Yaitu 70 persen dari total penduduk, atau sekitar 181,5 juta jiwa.

Dengan begitu, Martin menyatakan bahwa jumlah vaksin yang dibutuhkan untuk mencapai herd immunity adalah sebanyak 362 juta, karena setiap orang perlu disuntikkan vaksin sebanyak dua kali.

"Sorry to say, kita masih belum bisa melihat bahwa stok yang tersedia itu membuat kita tenang, bahwa semua orang akan bisa mendapatkan vaksinasi," ujar Martin dalam rapat kerja Komisi VI DPR RI dengan Holding Farmasi BUMN, Selasa (25/5).

Karena itu, Martin mengingatkan kepada perusahaan farmasi plat merah yang memproduksi bulk vaksin Covid-19 yang sebanyak 83,9 juta, untuk bergerak cepat.

Sebab jika tidak, dia khawatir pengalaman Indonesia di awal Pandemi Covid-19 yang terkesan tidak siap, karena lambat melakukan testing dan tracing kasus Covid-19, terulang lagi dalam proses vaksinasi ini. Sehingga akibatnya, kasus positif melonjak drastis.

Selain itu, ia membandingkan dengan negara Rusia yang sudah bisa tidak begitu memperketat pembatasan untuk mengendalikan Covid-19. Hal itu terjadi karena Rusia melakukan PCR test sebanyak 135 juta untuk jumlah penduduk sekitar 144 juta jiwa.

“Manajemen Pandemi seperti itu yang harus dilakukan dengan baik, sehingga tidak perlu banyak pembatasan-pembatasan yang ketat," terang Martin.

"Saya mau ingatkan sekarang kepada kita semua, khususnya kepada direksi BUMN kita, jangan terulang cerita yang sama soal vaksinasi. Vaksinasi kita juga saya lihat pace-nya (kecepatannya) belum maksimal, belum cepat. Dan juga stok yang tersedia juga," sambungnya.

Untuk mencapai target-target tersebut, Legislatif dari daerah pemilihan Sumatera Utara 2 itu menilai bahwa suksesnya vaksinasi jangan hanya dibebankan kepada BUMN, melainkan harus melibatkan seluruh pemangku kepentingan terkait, termasuk swasta.

“Jadi buka kesempatan, kalau perlu kumpulkan semua stakeholder yang ada di masyarakat kita, juga dunia usaha, bagaimana kita mencapai 181 juta herd immunity itu. Yang penting adalah pencatatan yang dilakukan dengan baik oleh Kementerian Kesehatan dan pihak-pihak stakeholder terkait di situ," tegasnya.

"Jangan sampai ini terulang persoalan vaksinasi kita tidak maksimal, sehingga pandemi ini kemudian tidak selesai-selesai di kita dan lambat sekali progresnya, dan itu juga bisa membahayakan penduduk kita dan perekonomian kita juga,” pungkas Martin.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya