Berita

Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera/Net

Politik

PKS Setuju La Nyalla, Presidential Threshold Tinggi Menghambat Putra-Putri Terbaik Jadi Capres

SENIN, 24 MEI 2021 | 20:23 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) setuju dengan pernyataan Ketua DPD RI La Nyalla Mattalitti terkait tingginya ambang batas presiden atau presidential threshold (PT) yang bisa menghambat putra-putri terbaik bangsa menjadi calon presiden (capres).

Menurut Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera aturan mengenai PT yang masih tinggi, yakni 20 persen kursi DPR atau 25 persen suara sah pemilu nasional itu tidak nyambung dengan sistem presidensial yang dianut Indonesia.

"Setuju (pendapat La Nyalla). Ini aturan yang tidak nyambung dengan sistem presidensial," ujar Mardani kepada Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu di Jakarta, Senin (24/5).


Atas dasar itu, kata Mardani PKS berjuang agar PT diturunkan hingga maksimal 10 persen kursi.

"Kita sudah terlalu lama dikuasai oligarki. Harus ada big push agar pemerintah mau membahas revisi UU Pemilu," demikian anggota Komisi II DPR RI fraksi PKS ini.

Ketua DPD RI AA La Nyalla Mahmud Mattalitti mengatakan, putra-putri terbaik bangsa seharusnya memiliki peluang yang sama dalam pemilihan calon presiden (capres).

Namun, peluang tersebut dihambat ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold yang mengharuskan capres berasal dari partai politik atau gabungan partai politik dengan perolehan kursi DPR 20 persen atau 25 persen suara sah pemilu nasional.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya