Kepala Dinkes Kota Bandung, Ahyani Raksanagara/RMOLJabar
Kasus terkonfirmasi Covid-19 di Kota Bandung mengalami peningkatan usai libur Idulfitri 2021. Pemicunya diduga karena mobilitas warga yang tinggi selama masa libur.
Dikatakan Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Ahyani Raksanagara, meski kasus meningkat, tidak ditemukan adanya klaster baru Covid-19.
"Tidak ada khusus (klaster tertentu)," ujar Ahyani, saat dihubungi Senin (24/5), dikutip
Kantor Berita RMOLJabar.
Ahyani membenarkan adanya peningkatan mobilitas masyarakat di Kota Bandung. Menurutnya, mobilitas masyarakat di momen Lebaran menjadi pemicu penambahan kasus Covid-19 di Kota Bandung.
"Dalam sepekan menjelang Lebaran, mobilitas masyarakat di Kota Bandung meningkat hingga terjadi banyak kerumunan di pusat perbelanjaan seperti Pasar Baru, di kawasan Jalan Dalem Kaum dan Jalan Kepatihan," jelasnya.
"Salah satu penyebabnya karena mobilitas masyarakat meningkat saat memasuki suasana Lebaran 2021," imbuhnya.
Ahyani menuturkan, pihaknya belum melakukan pemetaan secara detail terkait peningkatan kasus Covid-19 di Kota Bandung.
Dalam kenaikan kasus ini pihaknya belum dapat memetakan dari mana sumber utama penyebab kenaikan kasus tersebut, apakah dari mudik atau wisata.
Ahyani menegaskan, kerumunan berpotensi kuat dalam penyebaran Covid-19. Sehingga, ia meminta masyarakat untuk tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan.
"Sehingga mengendalikan pandemi yang utama adalah peran semua dalam menerapkan 5M. Di setiap aktivitas protokol kesehatan harus tetap dijalankan, dan jangan sampai lengah," tandasnya.
Berdasarkan data dari Dinkes Kota Bandung, sejak Senin 10 Mei hingga Minggu 16 Mei 2021, ada 391 penambahan kasus baru Covid-19 di Kota Bandung. Sedangkan pada sepekan terakhir sejak Senin 17 Mei hingga saat ini, ada 483 penambahan kasus baru.
