Berita

Penyidik senior KPK Novel Baswedan/Net

Politik

Kang Tamil Duga Novel Memang Sengaja Tak Loloskan Diri Dalam TWK, Kenapa?

SENIN, 24 MEI 2021 | 15:19 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Novel Baswedan diduga kuat memang sengaja tidak meloloskan diri pada Test Wawasan Kebangsaan (TWK) saat proses alih status ASN bagi pegawai KPK.

Demikian pandangan pengamat sosial politik Tamil Selvan kepada redaksi Kantor Berita Politik RMOL, Senin (24/5).

Pria yang akrab disapa Kang Tamil ini menilai, isu gagalnya 75 pegawai KPK tak penuhi syarat dalam TWK memang sengaja dibuat dan disajikan kepada publik seolah dirancang guna "menyingkirkan" pegawai KPK yang tidak bisa bekerjasama.

Padahal, buktinya 1.351 pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) lulus dan dinyatakan memenuhi syarat dalam TWK, dengan kata lain sebesar 94 persen pegawai KPK dinyatakan bisa melewati TWK yang materi dan soal-soal pengujiannya dibuat oleh Badan Intelijen Negara (BIN), Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI, Pusat Intelijen (Pusintel) TNI Angkatan Darat (AD), Dinas Psikologi TNI AD, dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

"Tentukan tidak masuk logika, ketika 75 pegawai senior di KPK tersebut bisa "lebih bodoh" wawasan kebangsaanya dari mayoritas 1.351 pegawai KPK yang lolos dalam TWK," ujar Tamil heran.

Dibalik strategi tak meloloskan diri ini, 75 pegawai senior KPK ini, kata Tamil ingin menguji respon publik, pemerintah hingga Presiden jika mereka tidak lagi berada di KPK maka lembaga pemburu koruptor itu akan hancur.

"Saya membaca ada komunikasi terselubung untuk membangun narasi seolah 75 orang itu adalah penentu hidup dan matinya KPK. Kalau 75 orang itu tidak ada lantas integritas KPK akan punah, hal inilah yang dipampang di ruang publik," sesal Tamil.

Menurut dia, Novel Cs sengaja membangun opini bahwa 75 pegawai KPK tersebut merupakan yang paling bersih dan lainnya tidak.

"Novel Cs ini terlalu bermain opini publik yang bertujuan politik untuk merebut simpati publik, sangat disayangkan" sesal Tamil.

Padahal, Tamil mengatakan, mantan ketua DPR RI Fahri Hamzah saat itu pernah menyampaikan ada 1.000 temuan kejanggalan pada KPK.

"Terungkap juga kan, ada permainan pada kasus Walikota Tanjung Balai yang libatkan internal KPK," ujar Kang Tamil.



Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Ini Kronologi Perkelahian Anggota Brimob Vs TNI AL di Sorong

Minggu, 14 April 2024 | 21:59

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

Tim Kecil Dibentuk, Partai Negoro Bersiap Unjuk Gigi

Senin, 15 April 2024 | 18:59

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Mau Perang Tapi Kere, Bagaimana?

Senin, 15 April 2024 | 12:34

UPDATE

Timnas U-23 Indonesia Akhirnya Bertemu Korsel

Selasa, 23 April 2024 | 07:58

Melawan KPK, Gus Muhdlor Resmi Ajukan Praperadilan

Selasa, 23 April 2024 | 07:30

Hari Ini Program Makan Siang dan Susu Gratis Dibahas KPK

Selasa, 23 April 2024 | 07:20

Genjot PNBP Lewat Pemanfaatan BBL, KKP Kembangkan SILOKER

Selasa, 23 April 2024 | 06:41

Saatnya Elemen Bangsa Berkolaborasi di Tengah Gejolak Geopolitik

Selasa, 23 April 2024 | 06:11

Kolaborasi TNI AL dan BI Pastikan Ketersediaan Rupiah di Mentawai

Selasa, 23 April 2024 | 05:50

Anies ke Markas Nasdem

Selasa, 23 April 2024 | 05:33

Putusan MK Ciptakan Krisis Kepercayaan

Selasa, 23 April 2024 | 05:11

Terduga Pembunuh Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading Dibekuk Polisi

Selasa, 23 April 2024 | 04:41

Usai Putusan MK, LaNyalla Ajak Rakyat Renungi Kembali Sistem Bernegara

Selasa, 23 April 2024 | 04:19

Selengkapnya