Pemberian bingkisan kepada anggota Polri yang bertugas melakukan penyekatan pelarangan mudik Idulfitri 1442 Hijriyah di KM 34 tol Jakarta-Cikampek, Sabtu, 22 Mei/RMOL
Upaya Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dalam meminimalisir risiko penularan Covid-19 melalui penyekatan di sejumlah titik arus mudik dan arus balik lebaran 2021, mendapat apresiasi dari kalangan masyarakat.
Bentuk apresiasi tersebut diberikan Pengurus Besar Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (PB SEMMI), berupa bingkisan kepada anggota yang bertugas di KM 34 tol Jakarta-Cikampek, Sabtu (22/5).
"Ini apresiasi dari PB SEMMI sebagai bagian dari masyarakat di 100 hari kerja Kapolri atas kinerja Bapak-Bapak polisi di titik penyekatan pemudik," ujar Ketua Umum PB SEMMI, Bintang Wahyu Saputra.
"Bapak-Bapak polisi ini rela tidak berkumpul dengan keluarga di hari-hari menjelang lebaran, bahkan di hari raya Idulfitri. Memang sudah menjadi kewajiban dan tugas kepolisian, tapi polisi kan juga manusia," tambahnya.
Bintang mengatakan, Polri pantas diapresiasi, terutama dalam penyekatan pemudik karena tugas tersebut cukup berat. Salah satunya yang dikerjakan Korps Bhayangkara adalah meminta pemudik untuk putar balik ke tempat semula, meski banyak mendapat protes publik.
Bahkan dalam praktiknya di lapangan, tak sedikit pemudik yang emosional mendengar penjelasan Polisi soal tujuan dilaksanakannya aturan pelarangan mudik tahun ini, dengan berkata kasar hingga mengumpat petugas karena
ngotot ingin melanjutkan perjalanan ke kampung halaman.
"Melayani dan menjelaskan dengan baik masyarakat yang diputar balik di titik penyekatan ini tidak mudah. Polisi harus sabar menghadapi reaksi masyarakat yang beragam," lanjutnya.
Oleh sebab itu, PB SEMMI memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada jajaran Polri tetap bersabar menghadapi pemudik yang tak mengindahkan anjuran pemerintah.
"Terima kasih Pak polisi sudah bersabar menghadapi pemudik yang bandel. Ini bagian dari visi Polri yang Presisi. Meski lebaran sudah kita lewati bersama, tugas Bapak-Bapak polisi ini belum selesai," ucap Wahyu.
"Selain memastikan arus balik berjalan lancar, yang terpenting memastikan pemudik yang balik ke Jakarta tidak membawa virus Covid-19," tutupnya.
