Berita

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa saat meninjau salah satu rumah yang rusak akibat gempa magnitudo 5,9 di wilayah Laut Selatan Jawa, atau 57 Km sebelah Tenggara Kabupaten Blitar, Sabtu, 22 Mei/Repro

Nusantara

Tinjau Lokasi Terdampak Gempa Blitar, Khofifah Minta Percepatan Perbaikan Rumah Rusak

SABTU, 22 MEI 2021 | 21:53 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Lokasi terdampak gempa bumi dengan magnitudo 5,9 yang berpusat di wilayah Laut Selatan Jawa, atau 57 Km sebelah Tenggara Kabupaten Blitar dengan kedalaman 110 km, ditinjau oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Khofifah meninjau beberapa lokasi terdampak gempa di Kabupaten Blitar pada Sabtu (22/5).

Lokasi pertama yang ditinjau Khofifah adalah Dusun Buneng, RT.004/RW.003, Desa Boro Kecamatan Selorejo. Terdapat rumah yang terdampak cukup parah yaitu milik Tukinem.


Dikutip melalui Kantor Berita RMOL Jatim, kondisi rumah tersebut sebagian temboknya runtuh dan gentengnya rawan jatuh.

Khofifah sempat menyapa Tukinem dan warga lainnya yang terdampak bencana gempa, sekaligus menyerahkan bantuan berupa sembako, masker kain sebanyak 15.000 buah, masker medis 2.000 buah, lauk pauk BNPB 40 Kardus, dan Terpal 100 Lembar.

Di lokasi kedua, Khofifah meninjau lokasi terdampak di Dusun Jabung, Desa Jabung, Kecamatan Talun, Blitar. Khofifah yang ditemani Bupati Blitar, RIni Syarifah, mengunjungi rumah milik Jazuli, seorang penjual tempe yang ruang dapurnya runtuh total, dan tembok di dalam rumahnya retak-retak.

Di lokasi tersebut juga dilakukan penyerahan bantuan berupa sembako, masker kain 15.000 buah, masker medis 2.000 buah, Lauk Pauk BNPB 40 Kardus, dan terpal 100 lembar.

Seusai melakukan peninjauan, Khofifah meminta agar proses perbaikan rumah dan fasilitas umum yang terdampak gempa dapat dilakukan sesegera mungkin.

Khofifah menambahkan, total perbaikan pada rumah rusak berat, rusak sedang akan dikoordinasikan lebih lanjut untuk dapat dicover BNPB, ataupun bisa dari BPBD kabupaten dan BPBD provinsi.

“Perbaikan dengan penyegeraan sesuai tingkat urgensi terutama untuk warga yang kondisi rumahnya mengkhawatirkan jikalau ada gempa susulan atau ada angin khawatir genteng jatuh. Mereka juga perlu evakuasi sampai rumahnya terbangun,” ujar orang nomor satu di Pemprov Jatim ini.

"Untuk rumah Bu Tukinem misalnya, bisa dilakukan perbaikan full paket seperti semenisasi, pembangunan MCK, dan sebagainya," imbuhnya.

Terkait mitigasi bencana di Jatim, Khofifah menyatakan bahwa kondisi mitigasi bencana yang dilakukan dengan yang terjadi di lapangan terkadang tidak selalu berjalan linier.

“Dulu yang sudah diexercise bahkan Pak Pangdam dan Kapolda juga turun sampai menghitung titik evakuasi di Pacitan, kemudian di Banyuwangi. Tetapi yang terjadi bencana gempa terdampak di Malang, Lumajang, dan sebagian Blitar,” kata Khofifah.

Karenanya, lanjut Khofifah, mitigasi bencana harus dilakukan lebih komprehensif ke depannya. Kewaspadaan semua pihak termasuk pembuatan konstruksi bangunan tahan gempa harus dioptimalkan utamanya di bagian selatan Pulau Jawa termasuk wilayah selatan Jatim.

"Ini penting, sebab selatan Pulau Jawa ini dilalui wilayah ring of fire di mana gempa di satu titik resonansi nya bisa antar pulau atau antar provinsi," tegasnya.

Lebih lanjut, Khofifah menyebutkan salah satu bentuk mitigasi bencana yang komprehensif, yaitu lewat kehadiran kampung tangguh atau kampung siaga bencana sangat dibutuhkan, supaya ada kewaspadaan dan kemandirian untuk melakukan antisipasi bencana tertentu seperti banjir, gempa atau angin puting beliung.

“Ketika ada titik tertentu ini potensi bencana banjir, gempa atau angin puting beliung, maka kewaspadaannya berbeda di setiap kampung siaga bencana atau kampung tangguh,” paparnya.

“Nanti akan dilakukan pemetaan kembali kampung siaga bencana atau kampung tangguh sesuai dengan potensi kemungkinan resiko bencananya,” tambah Khofifah.

Sementara itu, Bupati Blitar Rini Syarifah mengatakan, Pemkab Blitar sedang mendata dan menginventarisasi kerusakan terdampak gempa di Blitar.

Sementara ini, jumlah rumah rusak ringan yang terdata berjumlah 113 unit. Sedangkan, rumah yang mengalami kerusakaan berat masih di inventarisasi oleh otoritas setempat.

Adapun untuk fasilitas umum, terjadi kerusakan yang cukup parah pada Puskesmas Wates.

“Inventarisasi dua hari ke depan insyaallah akan selesai. Kita percepat,” tegas Syarifah menambahkan.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya