Berita

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas/Net

Jaya Suprana

Mengharap Menteri Agama Turun Tangan

JUMAT, 21 MEI 2021 | 09:52 WIB | OLEH: JAYA SUPRANA

PEMKAB Garut memaksakan penutupuan masjid Jemaah Ahmadiyah di Kampung Nyalindung, Desa Ngamplang, Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut.

Gus Dur


Saya prihatin sebab penutupan masjid bertentangan dengan konstitusi serta merupakan bentuk diskriminasi yang menodai asas keadilan. Selain inkonstitusional, penutupan masjid juga ironis dilakukan saat umat muslim sedang menunaikan satu di antara lima rukun Islam, yaitu berpuasa di bulan Ramadhan serta sebagian besar masyarakat Indonesia sedang menjalankan ibadah puasa dengan beribadah di masjid.


Saya ingat pesan yang diwariskan Gus Dur kepada saya yaitu wajib berpihak kepada kaum tertindas.

Jelas bahwa penutupan masjid merupakan penindasan oleh sesama warga Indonesia yang sedang berkuasa terhadap sesama warga Indonesia yang sedang tidak berkuasa.

Saya yakin apabila penutupan masjid tersebut terjadi pada masa Gus Dur masih presiden Republik Indonesia maka dapat dipastikan Presiden Gus Dur tidak membenarkan penutupan masjid . Sayang Gus Dur sudah almarhum.

Menteri Agama

Syukur Alhamdullilah, jabatan Menteri Agama sejak Desember 2020 telah dipercayakan Presiden Jokowi kepada seorang tokoh muda pewaris serta penerus pemikiran Gus Dur yaitu Yaqut Cholil Qoumas.

Mantan Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor yang akrab dipanggil Gus Cholil pada awal masa jabatan sebagai Menteri Agama sudah secara khusus menegaskan bahwa pemerintah akan mengafirmasi hak beragama warga Ahmadiyah dan Syiah di Indonesia. Gus Cholil tidak ingin di Indonesia ada kelompok beragama yang terusir dari kampung halaman mereka sendiri karena perbedaan keyakinan.

Harapan

Maka layak diharapkan bahwa Menteri Agama segera turun tangan ke lapangan demi melindungi hak asasi segenap umat beragama untuk menunaikan ibadah agama masing-masing dalam suasana kerukunan antar umat beragama di Indonesia.

Insya Allah, Menteri Agama segera mencegah jangan sampai ada rumah ibadah yang ditutup oleh pemerintah daerah karena jelas di samping inkonstitusional juga secara akhlakabiah sama sekali tidak selaras sila Ketuhanan Yang Maha Esa serta Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab.

Juga tidak sesuai dengan makna adiluhur Bhinneka Tunggal Ika sebagai landasan kearifan kerukunan antar umat beragama di persada Nusantara tercinta yang justru telah menjadi suri teladan bagi seluruh umat beragama di planet bumi ini.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya