Berita

Utusan Khusus AS untuk Yaman, Tim Lenderking/Net

Dunia

Terus Membandel, AS Kembali Sanksi Dua Pejabat Houthi

JUMAT, 21 MEI 2021 | 06:53 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Utusan Khusus AS untuk Yaman, Tim Lenderking, mengatakan bahwa negaranya akan memberi sanksi kepada dua pejabat Houthi atas peran utama mereka dalam serangan di Marib Yaman.

Lenderking mengatakan hal itu dalam sebuah wawancara bersama media, Kamis (20/5) waktu setempat. Ini menjadi pertanda baru frustasinya Washington atas sikap tidak positif yang ditunjukkan kelompok yang didukung Iran itu.

"Amerika Serikat tidak puas dengan tindakan Houthi," kata Lenderking kepada wartawan selama panggilan telepon, seperti dikutip dari Al-Arabiya.

Lenderking, yang telah melakukan lima perjalanan ke kawasan itu sejak ditunjuk oleh Biden, mengatakan bahwa AS menjatuhkan sanksi kepada kedua pejabat tersebut untuk menunjukkan kepada masyarakat internasional bahwa Washington "memang memiliki pengungkit untuk menekan."

Selama perjalanan terakhir diplomat AS ke wilayah tersebut, Houthi menolak untuk bertemu dengan Utusan Khusus PBB Martin Griffiths.  

Lenderking, sekali lagi, memarahi kelompok tersebut karena menolak pertemuan. Ditanya apakah dia bertemu dengan Houthis, Lenderking tidak mengatakan kapan pertemuan terakhirnya dengan kelompok yang sebelumnya ditunjuk masuk sebagai golongan teroris.

"Seperti yang Anda ketahui, kami telah bertemu dengan Houthi selama bertahun-tahun, pada sejumlah kesempatan dan pada level yang berbeda," katanya.

"Yang pasti, tidak ada batasan dari administrasi dalam pertemuan saya dengan mereka, dan saya menganggap keterlibatan yang konstruktif itu," jelas Lenderking.

Meskipun AS 'keluar dari jalannya' untuk mengirim sinyal kuat ke Houthi bahwa mereka ingin menjadi konstruktif di Yaman, Lenderking menyuarakan rasa frustrasinya dengan perilaku kelompok tersebut.

"Houthi tidak menang di Marib," katanya, merujuk pada serangan kelompok itu di salah satu benteng terakhir pemerintah Yaman di utara.

"Jika tidak ada serangan, jika ada komitmen untuk perdamaian, jika semua pihak muncul untuk berurusan secara konstruktif dengan utusan PBB, tidak perlu ada penunjukan (sanksi)," kata Lenderking.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Lanal Banten dan Stakeholder Berjibaku Padamkan Api di Kapal MT. Gebang

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:55

Indonesia Tetapkan 5,5 Juta Hektare Kawasan Konservasi untuk Habitat Penyu

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:41

Kepercayaan Global Terus Meningkat pada Dunia Pelayaran Indonesia

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:27

TNI AU Distribusikan Bantuan Korban Banjir di Sulsel Pakai Helikopter

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:05

Taruna Jadi Korban Kekerasan, Alumni Minta Ketua STIP Mundur

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:42

Gerindra Minta Jangan Adu Domba Relawan dan TKN

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:19

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Jadi Lokasi Mesum, Satpol PP Bangun Posko Keamanan di RTH Tubagus Angke

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:24

Perbenihan Nasional Ikan Nila Diperluas untuk Datangkan Cuan

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:59

Komandan KRI Diponegoro-365 Sowan ke Pimpinan AL Cyprus

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:52

Selengkapnya