Berita

Ilustrasi: Vaksinasi Covid-19/Net

Kesehatan

Komnas KIPI Terima 229 Laporan Efek Serius Vaksin Covid-19

JUMAT, 21 MEI 2021 | 02:53 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Ratusan laporan kejadian paska imunisasi atau efek samping usai menerima vaksin Covid-19, kembali dirangkum Komisi Nasional Kejadian Ikutan Paska Imunisasi (Komnas KIPI).

Ketua Komnas KIPI, Hindra Irawan Satari menjelaskan, berdasarkan data yang masuk sejak awal vaksinasi hingga 16 Mei 2021, terdapat 229 laporan vaksinasi dengan kategori serius yang terjadi sejak vaksinasi dimulai.

"Laporan KIPI serius berjumlah 229 laporan ini sampai 16 Mei. Rinciannya Sinovac 211 laporan dan AstraZeneca 18 laporan," kata Hindra dalam rapat dengan Komisi IX DPR, Kamis (20/5).


Adapun kategori serius tersebut menyangkut kejadian medis yang berujung pada rawat inap pasien, kecacatan, hingga pada fase kematian.

Sementara itu, untuk kategori non serius yang diterima Komnas KIPI, kebanyakan kejadian medis paska imunisasi justru tidak menimbulkan risiko pada kesehatan penerima vaksin.

"Mengenai laporan KIPI yang non serius seperti mual, muntah, demam, lemas, pusing, nyeri otot itu ada 10.627 laporan yang masuk. Yang terbagi Sinovac 9.738 laporan dan AstraZenaca 889 laporan,” katanya.

Adapun untuk kasus-kasus kecemasan yang cukup menonjol usai pelaksanaan vaksinasi Covid-19 dari dua produk vaksin tersebut, Hindra melihat itu sebagai sesuatu yang bersifat subjektif. Karena kebanyakan laporan yang diterima terkait hal itu adalah orang dewasa dan tenaga medis.

Maka dari itu, untuk menangani efek samping paska imunisasi ini Komnas KIPI memberikan pelatihan kepada 30 ribu tenaga medis. Sehingga, persoalan yang muncul bisa ditangani secara serius.

“Semua yang gawat, darurat ditangani, responnya bagus sehingga semua dapat tertolong,” tuturnya.

"Kejadian ikutan paska imunisasi bukan hal baru, bukan hanya di vaksin covid dan harus dilaporkan justru untuk menjamin bahwa vaksin ini aman,” demikian Hindra menambahkan.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya