Berita

Ilustrasi/Net

Publika

Menjejak Iman Dan Takwa Selepas Lebaran

SELASA, 18 MEI 2021 | 12:27 WIB | OLEH: YUDHI HERTANTO

DI MANAKAH saya? Setelah Idul Fitri berlalu, adakah perbaikan kualitas hidup kita saat ini dan kemudian hari? Terdapat ruang untuk berpikir sekaligus menata ulang kehidupan.

Sementara itu, arus media massa diisi dengan sumpah serapah dan luapan emosi para pemudik yang diminta putar balik. Kisruh tentang hasil Tes Wawasan Kebangsaan KPK, hingga agresi Israel di tanah Palestina.

Pada kenyataannya, kita belum sampai kepada fitrahnya, untuk kembali kepada kesucian dan memulai segala sesuatunya lebih baik. Angkara murka mengemuka, setelah mampu diredam selama sebulan berpuasa.

Dalam ranah spiritual, jiwa kita tidak kunjung mendapat asupan yang memadai. Bagi umat muslim, puasa adalah ibadah yang dilandasi keimanan serta ketakwaan. Dijalankan dengan penuh kepercayaan bersandar pada ketaatan.

Titik akhir perjalanan Ramadhan adalah kemampuan mengelola diri, membekap hasrat berlebih yang muncul sebagai nafsu syahwat dalam segala kondisinya, merepresi hal-hal buruk untuk beroleh berbagai kebaikan.

Tidak mudah, jelas saja. Manusia adalah makhluk pelupa. Hari ini sadar, sebentar siang tidak lagi ingat. Maka bentuk perulangan adalah bagian dari upaya membenamkan kesadaran itu ke dalam diri.

Perilaku baik tidak hanya diingat semata, tetapi diresapi melalui fase internalisasi ke dalam hati, untuk kemudian diaktualisasi menjadi sebuah tindakan yang penuh kasih serta kehalusan budi.

Konstruksi manusia yang beriman dan bertakwa tidak terbentuk sekejap mata, ada konsistensi dan komitmen yang luhur secara Ilahiah untuk terus menerus berproses menjadi manusia yang seutuhnya manusia.

Mewujud dalam rupa manusia yang mampu melihat, merasa dan berbuat secara manusiawi. Selayaknya berbagai perlakuan baik yang disampaikan melalui ajaran agama.

Perjalanan Ramadan yang dimulai dengan iman dan takwa, harus diakhiri dengan peningkatan iman dan takwa pula.

Dalam rumusan manusia yang beruntung adalah orang-orang yang hari ini mendapatkan lebih baik dari hari kemarin, dan esok lebih baik dari hari ini.

Kita tidak hanya ingin beruntung saja, tetapi juga mendapat limpahan keberkahan. Baik dalam kehidupan di lingkup individu dan sosial, maupun di tingkat domestik maupun dunia yang fana ini.

Yudhi Hertanto

Program Doktoral Ilmu Komunikasi Universitas Sahid


Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Lanal Banten dan Stakeholder Berjibaku Padamkan Api di Kapal MT. Gebang

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:55

Indonesia Tetapkan 5,5 Juta Hektare Kawasan Konservasi untuk Habitat Penyu

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:41

Kepercayaan Global Terus Meningkat pada Dunia Pelayaran Indonesia

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:27

TNI AU Distribusikan Bantuan Korban Banjir di Sulsel Pakai Helikopter

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:05

Taruna Jadi Korban Kekerasan, Alumni Minta Ketua STIP Mundur

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:42

Gerindra Minta Jangan Adu Domba Relawan dan TKN

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:19

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Jadi Lokasi Mesum, Satpol PP Bangun Posko Keamanan di RTH Tubagus Angke

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:24

Perbenihan Nasional Ikan Nila Diperluas untuk Datangkan Cuan

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:59

Komandan KRI Diponegoro-365 Sowan ke Pimpinan AL Cyprus

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:52

Selengkapnya