Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan keterangan pers usai Rapat Kabinet Terbatas yang dipimpin oleh Presiden Jokowi mengenai Penanganan Pandemi Covid-19, di Jakarta, Senin (17/05)./Repro
Pertumbuhan ekonomi di sejumlah daerah, sudah mengalami pembaikan. Ada 10 Provinsi yang mencatatkan pertumbuhan ekonomi positif. Bahkan, dua diantaranya tumbuh double digit.
Provinsi tersebut adalah Riau (0,41%), Sulawesi Tengah (6,26%), DI Yogyakarta (6,14%), Sulawesi Utara (1,87%), Sulawesi Tenggara (0,06%), Nusa Tenggara Timur (0,12%), Papua Barat (1,47%), Kepulauan Bangka Belitung (0,97%). Sedangkan dua provinsi yang tumbuh double digit adalah Maluku Utara (13,45%). Papua (14,28%),
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto selaku Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) mengatakan, pertumbuhan ekonomi tersebut didorong oleh sejumlah sektor yang secara spasial tumbuh positif di sebagian besar provinsi. Di antaranya, sektor pertanian, pengadaan listrik, pengadaan air, informasi dan komunikasi, jasa keuangan, dan jasa kesehatan.
“Di dalam catatan kami juga terlihat beberapa daerah menyumbangkan pertumbuhan terbesar, antara lain tentunya sepuluh provinsi besar yang menyumbang sekitar 77,71%,†kata Airlangga usai Rapat Terbatas mengenai Penanganan Pandemi Covid-19 yang dipimpin langsung Presiden Joko Widodo, di Jakarta, Senin (17/05)
Airlangga menambahkan, kebijakan peniadaan mudik juga telah mendorong peningkatan belanja di wilayah aglomerasi. Berdasarkan laporan Bank Indonesia, jumlah uang yang beredar sebesar Rp154,5 triliun atau meningkat 41,5% dibandingkan tahun lalu.
“Khusus Jabodetabek, BI mencatat penarikan dana tunai naik 61% atau Rp34,8 triliun, lebih tinggi dibandingkan nasional,†ujar dia.
Realisasi PEN Rp172,35 TriliunBerbicara realiasasi Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), Airlangga mengatakan, hingga 11 Mei 2021, realisasi anggaran mencapai Rp172,35 triliun. Angka itu setara dengan 24% pagu anggaran yang dialokasikan tahun ini.
Lebih rinci, realisasi itu meliputi Program Kesehatan sebesar Rp24,9 triliun atau 14,2% dari pagu. Realiasi Program Prioritas mencapai Rp21,8 triliun atau Rp17,6% dari pagu. Sedangkan realisasi Program Dukungan UMKM dan Korporasi mencapai Rp42,03 triliun atau 21,7% dari pagu dan Program Insentif Usaha sebesar Rp26,83 triliun atau 47,2% dari pagu.
Sedangkan realisasi Program Perlindungan Sosial (Perlinsos) sebesar Rp56,79 triliun atau 37,8% dari pagu Rp150,28 triliun, dengan rincian realisasi Program Keluarga Harapan (PKH) mencapai 48,19%, Kartu Sembako mencapai 38,20%, Bantuan Sosial Tunai sebesar 98,39%, serta BLT Desa sebesar 17,41%.
