Berita

Ilustrasi/Net

Kesehatan

WHO: Bekerja Lebih Dari 55 Jam Sepekan Tingkatkan Risiko Stroke

SENIN, 17 MEI 2021 | 20:18 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Bekerja lebih dari 55 jam dalam sepekan dapat meningkatkan risiko kematian dini, khususnya akibat stroke.

Demikian hasil studi terbaru yang diterbitkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Organisasi Buruh Internasional (ILO), seperti dikutip Devex, Senin (17/5).

Studi tersebut didasarkan pada data lebih dari 23.000 survei di 154 negara dari 1970 hingga 2018.

Data menunjukkan, sejak tahun 2000, jam kerja lebih lama dapat meningkatkan 19 persen orang yang meninggal akibat stroke, dan 42 persen orang yang meninggal akibat penyakit jantung.

Pada 2016, 398.000 orang meninggal karena stroke dan 347.000 mengalami penyakit jantung akibat jam kerja yang begitu lama.

Dari kematian yang dilaporkan, sebanyak 72 persen merupakan laki-laki. Selain itu, orang yang tinggal di Pasifik Barat dan Asia Tenggara juga terpengaruh secara signifikan.

Lebih dari 46 persen kematian akibat penyakit jantung iskemik dan 40 persen kematian akibat stroke berasal dari Asia Tenggara. Sedangkan 18 persen kematian akibat penyakit jantung iskemik dan 36 persen kematian akibat stroke berasal dari kawasan Pasifik Barat.

Sebagian besar kematian terjadi pada orang berusia 60 hingga 79 tahun yang telah bekerja 55 jam atau lebih per minggu antara usia 45 dan 74 tahun.

Sementara itu, studi tersebut memperkirakan, 9 persen dari populasi global bekerja dalam waktu lama. Terlebih di tengah pandemi, cara bekerja berubah, membuat banyak orang bekerja lebih lama.

“Tidak ada pekerjaan yang sebanding dengan risiko stroke atau penyakit jantung. Pemerintah, pengusaha dan pekerja perlu bekerja sama untuk menyepakati batasan untuk melindungi kesehatan pekerja," ujar Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.

Populer

Demo di KPK, GMNI: Tangkap dan Adili Keluarga Mulyono

Jumat, 20 September 2024 | 16:22

Mantan Menpora Hayono Isman Teriak Tanah Keluarganya Diserobot

Jumat, 20 September 2024 | 07:04

KPK Ngawur Sebut Tiket Jet Pribadi Kaesang Rp90 Juta

Rabu, 18 September 2024 | 14:21

Kaesang Kucing-kucingan Pulang ke Indonesia Naik Singapore Airlines

Rabu, 18 September 2024 | 16:24

Fufufafa Diduga Hina Nabi Muhammad, Pegiat Medsos: Orang Ini Pikirannya Kosong

Rabu, 18 September 2024 | 14:02

Kaesang Bukan Nebeng Private Jet Gang Ye, Tapi Pinjam

Rabu, 18 September 2024 | 03:13

Diungkap Roy Suryo, Fufufafa Rajin Akses Situs Porno Lokal dan Mancanegara

Senin, 16 September 2024 | 07:44

UPDATE

Pemindahan IKN Diklaim Disetujui Rakyat, Prabowo Harus Melanjutkan

Kamis, 26 September 2024 | 23:57

Astrid Nadya Kembali Terpilih sebagai Presiden OIC Youth Indonesia

Kamis, 26 September 2024 | 23:44

Kapolri Dorong Korlantas Terus Berinovasi

Kamis, 26 September 2024 | 23:21

Pasangan RIDO Bakal Berdayakan Pensiunan ASN untuk Menghijaukan Jakarta

Kamis, 26 September 2024 | 22:47

Peserta Pilgub Sumut Agar Adu Gagasan, Bukan ‘Gas-Gasan’

Kamis, 26 September 2024 | 22:21

Punya Empat Lawan, Elektabilitas Agung-Markarius Sudah di Atas 50 Persen

Kamis, 26 September 2024 | 22:20

KPK Cekal 3 Tersangka Suap IUP Kaltim

Kamis, 26 September 2024 | 22:07

Kejati Sumut Tahan 5 Tersangka Dugaan Korupsi PT Angkasa Pura II Kuala Namu

Kamis, 26 September 2024 | 21:55

Lewat Hilirisasi, Jokowi Dinilai Sukses Jaga Stabilitas Ekonomi

Kamis, 26 September 2024 | 21:46

Pernah Tempati Asrama Muhammadiyah, Aktivis Ciputat Ini Kini Dilantik jadi Anggota DPRD Labura

Kamis, 26 September 2024 | 21:44

Selengkapnya