Berita

Anggota DPD RI Fahira Idris/Net

Politik

Diamnya PBB Membuat Arogansi Israel Semakin Menjadi-jadi

SENIN, 17 MEI 2021 | 10:16 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Dukungan dari berbagai belahan dunia bahkan di banyak negara Eropa dan beberapa negara bagian di Amerika Serikat adalah puncak letupan kekesalan warga dunia atas kebrutalan dan kejahatan Israel terhadap warga Palestina yang sudah berlangsung selama puluhan tahun.

Selama berpuluh-puluh tahun, Israel melakukan semua bentuk kejahatan serius terhadap warga Palestina: penjajahan, okupasi, pengusiran paksa, dehumanisasi, dan kejahatan yang paling serius adalah melakukan upaya pembersihan etnis.

Anggota DPD RI Fahira Idris mengungkapkan, yang paling menyedihkan dari semua ini adalah kejahatan-kejahatan serius yang dilakukan Israel kepada warga Palestina dilakukan secara vulgar, terbuka, dan penuh arogansi serta dapat disaksikan langsung negara-negara dunia dan PBB.

Semakin miris saat tidak ada satupun kekuatan yang ada di dunia ini mampu menghentikan kejahatan dan kekejaman Israel ini.

Semua bentuk kejahatan yang ada di dunia ini lengkap dilakukan Israel untuk menindas warga Palestina selama berpuluh-puluh tahun. Kampanye perdamaian dan penghargaan hak asasi manusia yang selalu menjadi tema sentral pembangunan peradaban dunia yang menjadi jargon PBB serta negara-negara besar dunia seperti Amerika sudah lama tidak ada lagi maknanya.

"Bagaimana mungkin tiap saat mereka bicara pentingnya perdamaian dan hak asasi manusia jika setiap detik nyawa dan tanah warga Palestina dirampas dengan brutalnya oleh Israel dan mereka hanya diam saja padahal punya kekuatan untuk memberi sanksi," ujar Fahira Idris, di Jakarta, Senin (17/5).

Menurut Fahira, pembiaran terhadap kejahatan-kejahatan yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina membuat arogansi Israel semakin menjadi-jadi seperti yang saat ini mereka lakukan. Tidak heran mereka berani melakukan provokasi di Masjid Al-Aqsa yang hampir selalu dilakukan di bulan suci Ramadan.

Tidak hanya itu dalam setiap serangan militernya, Israel menargetkan permukiman penduduk bahkan kamp pengungsian dimana anak-anak sering menjadi korban. Bahkan terakhir mereka tidak ragu membom dan meratakan gedung-gedung yang menjadi kantor berita redaksi besar dunia yaitu kantor berita Associated Press (AP) dan Al Jazeera.

Sementara kejahatan berupa pengusiran warga Palestina dari tanahnya untuk mereka jadikan permukiman warga Yahudi sudah menjadi pemandangan sehari-hari.

Jelas Fahira Idris, mau sampai kapan dunia membiarkan Israel melakukan kejahatan demi kejahatan yang dipertontonkan secara vulgar dan penuh arogansi ini.

"Apa yang terjadi antara Palestina dengan Israel bukan konflik tetapi pembantaian dan ini adalah bentuk kejahatan paling tidak beradab. Bukan hanya agresi Israel yang harus dihentikan, tetapi rakyat Palestina harus segera dibebaskan dari penjajahan dan ini menjadi tanggung jawab kita sebagai warga dunia yang mengaku beradab," pungkas Senator Jakarta itu.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Eko Darmanto Bakal Didakwa Terima Gratifikasi dan TPPU Rp37,7 M

Senin, 06 Mei 2024 | 16:06

Fahri Hamzah: Akademisi Mau Terjun Politik Harus Ganti Baju Dulu

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Pileg di Intan Jaya Molor Karena Ulah OPM

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Gaduh Investasi Bodong, Pengamat: Jangan Cuma Nasabah, Bank Juga Perlu Perlindungan

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Tertinggi dalam Lima Tahun, Ekonomi RI di Kuartal I 2024 Tumbuh 5,11 Persen

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Parnas Tak Punya Keberanian Usung Kader Internal jadi Cagub/Cawagub Aceh

Senin, 06 Mei 2024 | 15:45

PDIP Buka Pendaftaran Cagub-Cawagub Jakarta 8 Mei 2024

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Dirut Pertamina: Kita Harus Gerak Bersama

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Banyak Pelanggan Masih Pakai Ponsel Jadul, Telstra Tunda Penutupan Jaringan 3G di Australia

Senin, 06 Mei 2024 | 15:31

Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Dapat Perintah Khusus Prabowo

Senin, 06 Mei 2024 | 15:24

Selengkapnya