Berita

Jaya Suprana/RMOL

Jaya Suprana

Jangan Ulang Tragedi Mei 1998

SABTU, 15 MEI 2021 | 17:35 WIB | OLEH: JAYA SUPRANA

SAMPAI saat naskah ini ditulis, Tragedi Mei 1998 masih menjadi polemik antara warga Indonesia yang menderita lahir-batin akibat kehilangan sanak-keluarga dengan sesama warga Indonesia yang menganggap Tragedi Mei 1998 sama sekali bukan urusan penting yang perlu diungkat-ungkit sampai ke masa kini.

Aksi Kamisan


Ketika menyaksikan Aksi Kamisan yang diselenggarakan para sanak keluarga para korban Tragedi Mei 1998 setiap hari Kamis di depan halaman Istana Merdeka sejak 18 Januari 2007, lubuk sanubari saya tergetar dirundung belarasa duka atas derita sesama warga Indonesia di Tanah Air Udara tercinta.

Sebagai warga yang syukur-alhamdullilah dengan susah payah berhasil menembus kemelut deru campur debu berpercik keringat, air mata dan darah demi menyelamatkan dua keponakan perempuan saya dari angkara murka kaum perusuh pada Tragedi Mei 1998 di Jakarta. Sepenuhnya saya dapat merasakan betapa perih sanubari para peserta Aksi Kamisan.

Dapat dibayangkan betapa berat beban rasa derita sesama warga Indonesia yang kehilangan anak, istri, suami dan sanak keluarga akibat kebengisan kaum huruharawan Mei 1998.

Harapan

Sebenarnya tidak banyak yang diharapkan oleh para peserta Aksi Kamisan.  Harapan para beliau hanya sederhana saja yaitu pemerintah Republik Indonesia berkenan mengakui bahwa Tragedi Mei 1998 benar-benar telah terjadi di bumi Indonesia tercinta.

Selain itu para keluarga mengharapkan bahwa tragedi serupa tidak akan kembali terjadi di persada Nusantara nan indah permai berhias suasana Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab.

Sebenarnya harapan para peserta Aksi Kamisan telah disampaikan langsung kepada Bapak Presiden Joko Widodo pada suatu kesempatan jumpa tatap-muka di Istana Negara.

Kebetulan pada masa kampanye Pilpres 2014, Ir. Joko Widodo sebagai Capres juga sempat berjanji akan tuntas menyelesaikan permasalahan Mei 1998 yang menghantui peradaban bangsa Indonesia.  

Maka dengan penuh kerendahan hati saya memberanikan diri atas nama kemanusiaan yang adil dan beradab memohon kemurahan hati Presiden Jokowi sebagai kepala negara Indonesia berkenan secara resmi memaklumatkan maklumat bahwa prahara Mei 1998 merupakan peristiwa Tragedi Nasional.

Hal itu akan dikenang sepanjang masa oleh bangsa Indonesia sambil tentu diharapkan jangan sampai terulang terjadi kembali di masa depan di Indonesia sebagai negeri  gemah ripah loh jinawi, tata tenteram kerta raharja. Merdeka!

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya