Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Banyak Kasus Covid-19 Tak Terlacak, Singapura Berlakukan Lockdown Lagi

JUMAT, 14 MEI 2021 | 13:48 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Singapura kembali memberlakukan lockdown selama kurang lebih sebulan karena meningkatnya kasus Covid-19 yang tidak dapat dilacak.

Kementerian Kesehatan pada Jumat (14/5) mengatakan, lockdown akan berlaku selama empat pekan, dari 16 Mei hingga 13 Juni. Pemerintah akan meninjau pemberlakuannya setelah dua pekan.

"Pola kasus komunitas lokal yang tidak terkait telah muncul dan terus berlanjut. Kami perlu bertindak tegas untuk mengatasi risiko ini karena setiap kebocoran dapat mengakibatkan munculnya kembali kasus yang tidak terkendali," ujar kementerian, seperti dikutip Bloomberg.


Dengan pemberlakuan lockdown, maka pertemuan akan dibatasi menjadi maksimal dua orang, dari sebelumnya lima orang. Perusahaan akan memberlakukan kerja dari rumah, sementara restoran tidak menerima makan di tempat.

Jumlah kasus baru di komunitas telah meningkat menjadi 71 dalam sepekan terakhir, naik dari 48 kasus pada pekan sebelumnya. Sementara jumlah infeksi yang tidak terkait meningkat dari tujuh kasus pada pekan lalu, menjadi 15 kasus.

Meskipun jumlahnya jauh lebih kecil daripada wabah yang sedang berlangsung di negara-negara lain, namun peningkatan kasus di komunitas menjadi kemunduran bagi keberhasilan Singapura mengendalikan Covid-19.

Munculnya kasus-kasus yang tidak dapat terlacak itu juga membuat Singapura menunda kembali pemberlakuan gelembung perjalanan udara dengan Hong Kong yang seharusnya dimulai pada 26 Mei.

Singapura juga dijadwalkan menjadi tuan rumah Shangri-La Dialogue pada awal bulan depan dan Forum Ekonomi Dunia yang berbasis di Davos pada bulan Agustus.

Untuk menghentikan lonjakan kasus, Singapura akan meningkatkan tes Covid-19 mulai Sabtu (15/5), serta mulai menggunakan rapid test untuk mereka yang mengalami gejala.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya