Berita

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati/Net

Politik

Kritik Kenaikan PPN, Indef: Berburu Di Hutan Dulu, Kalau Habis Baru Ke Kebun Binatang

RABU, 12 MEI 2021 | 15:13 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Peneliti Center of Industry Trade and Investment (CITI), Indef, Ahmad Heri Firdaus mengingatkan kepada pemerintah terkait reformasi perpajakan yang sejak lama digaungkan pemerintah.

Menurutnya, pemerintah perlu megetatkan pajak di sektor besar dibandingkan menaikkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang sudah drencanakan akan dilakukan tahun 2022 mendatang.

"Berburunya di hutan liar dulu, kalau di hutan liar sudah habis baru ke kebun binatang," kata Heri meningatkan agar pemerintah tak mengambil jalan pintas untuk memulihkan ekonomi.

Heri menambahkan, untuk saat ini langkah menaikkan tarif PPN bukanlah langkah yang tepat. Kenaikan PPN, kata dia, baru bisa dilakukan bila pertumbuhan ekonomi sudah benar-benar stabil.

“Jadi untuk saat ini tidak tepat karena masih pandemi. Kalau nanti pun ekonomi sudah stabil, pertumbuhan sudah berkelanjutan, beda lagi ceritanya. Kenaikan PPN 15 persen atau berapa pun merupakan suatu langkah yang perlu. Tapi untuk saat ini tidak perlu ya,” tandasnya.

Kenaikan PPN disebut sebagai bagian dari reformasi perpajakan untuk mendorong konsolidasi dan keberlanjutan fiskal Indonesia. Selain itu, wacana peningkatkan PPN disebut juga untuk meningkatkan penerimaan negara pada tahun 2022.

Kenaikan tarif PPN secara otomatis akan berimbas kepada naiknya harga barang dan jasa di seluruh Indonesia, meningkatkan risiko turunnya daya beli masyarakat.

Populer

Ini Kronologi Perkelahian Anggota Brimob Vs TNI AL di Sorong

Minggu, 14 April 2024 | 21:59

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

Rusia Pakai Rudal Siluman Rahasia untuk Bombardir Infrastruktur Energi Ukraina

Jumat, 12 April 2024 | 16:58

Pemberontak Menang, Pasukan Junta Ngacir Keluar Perbatasan Myawaddy

Kamis, 11 April 2024 | 19:15

Megawati Peringatkan Bakal Terjadi Guncangan Politik Setelah Jokowi Jadi Malin Kundang

Kamis, 11 April 2024 | 18:23

Tim Kecil Dibentuk, Partai Negoro Bersiap Unjuk Gigi

Senin, 15 April 2024 | 18:59

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

UPDATE

TKN Bentuk Satgas Antisipasi Kehadiran Relawan dan Pendukung di MK

Jumat, 19 April 2024 | 23:32

Jawab Berbagai Tuduhan Miring, PT NDK Resmi Bubar Sesuai Hukum

Jumat, 19 April 2024 | 23:05

Gara-gara Peta Maroko, Kesebelasan Renaissance dari Berkane Dilarang Masuk Aljazair

Jumat, 19 April 2024 | 23:04

Bukan Farhan, Nasdem Ternyata Siapkan Sosok Ini untuk Pilwalkot Bandung

Jumat, 19 April 2024 | 22:49

Prabowo Minta Pendukung Tidak Turun Aksi saat Putusan MK

Jumat, 19 April 2024 | 22:34

Relawan Desak MK Buka Jalan Kemenangan Prabowo-Gibran

Jumat, 19 April 2024 | 22:05

Bertemu Menkeu Selandia Baru, Sri Mulyani Tukar Cerita Soal Kelola APBN

Jumat, 19 April 2024 | 21:58

Buntut Serangan ke Israel, AS Batasi Akses Teknologi Iran

Jumat, 19 April 2024 | 21:40

Viral Video Mesum Warga Binaan, Kadiv Pemasyarakatan Jateng: Itu Video Lama

Jumat, 19 April 2024 | 21:35

Ajukan Peninjauan Kembali, PT BMI Bawa 7 Bukti Baru

Jumat, 19 April 2024 | 21:33

Selengkapnya