Berita

Direktur Eksekutif Oversight of Indonesia's Democratic Policy, Satyo Purwanto/Net

Politik

Pengamat: Derasnya Kedatangan TKA China Sejalan Uang Yang Dipinjam Rezim Jokowi

RABU, 12 MEI 2021 | 12:20 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Derasnya kedatangan Warga Negara Asing (WNA) asal China dianggap sejalan dengan banyaknya uang yang dipinjam oleh rezim Joko Widodo.

Pernyataan itu disampaikan Direktur Eksekutif Oversight of Indonesia's Democratic Policy, Satyo Purwanto atas polemik kedatangan WN China yang bertepatan dengan larangan pemerintah kepada rakyatnya untuk mudik menjelang Hari Raya Idul Fitri 1442 H.

"TKA asal RRC sangat deras masuk sejalan dengan banyaknya proyek infrastruktur yang dibiayai pinjaman China maupun investasi dari China yang juga paling banyak menimbulkan permasalahan," ujar Satyo kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (12/5).


Menurut Satyo, kontroversi terhadap derasnya arus masuk tenaga kerja asal China masih terus menjadi keanehan. Padahal, kondisi pandemi Covid-19, pemerintah melarang pergerakan orang untuk mudik.

"Sementara TKA RRC tidak berhenti masuk ke Indonesia. Ini persoalan serius, sejauh ini instansi terkait hanya bisa menjelaskan secara normatif saja," kata Satyo.

Pemerintah sejauh ini, belum pernah menjelaskan alasan kebutuhan TKA China bisa mudah datang atau didatangkan ke Indonesia.

"Tentunya investasi yang masuk ke Indonesia bukan cuma dari RRC, tapi mengapa seolah-olah mereka yang mendapat perlakuan khusus?" heran Satyo.

Padahal, perusahaan asing dari negara lain juga banyak di Indonesia. Sampai-sampai, perusahaan asing dari negara lain nurut menunggu sampai situasi pandemi berakhir untuk melakukan perjalanan ke Indonesia.

"Pemerintah tidak perlu ada perlakuan khusus ke satu negara tertentu saja, sebab dikhawatirkan berdampak pada kepercayaan investor dari negara lainnya," pungkas Satyo.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya