Berita

Tesla/Net

Bisnis

AS-China Tegang, Tesla Batal Jadikan Shanghai Pusat Produksi Mobil Listrik Dunia

SELASA, 11 MEI 2021 | 15:50 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Perusahaan raksasa mobil listrik Amerika Serikat (AS), Tesla Inc, telah membatalkan rencananya untuk membeli tanah di Shanghai, yang awalnya ditujukan untuk membuat pusat produksi global.

Mengutip sejumlah sumber yang mengetahui masalah tersebut, keputusan untuk menghentikan rencana perluasan pabrik di Shanghai disebabkan oleh ketidakpastian hubungan AS dan China.

Reuters pada Selasa (11/5) melaporkan, Tesla sebelumnya mempertimbangkan untuk memperluas ekspor Model 3 yang diproduksi di China ke lebih banyak pasar, termasuk AS.


Namun sejauh ini, tarif 25 persen untuk kendaraan listrik impor dari China yang diberlakukan oleh mantan Presiden Donald Trump masih berlaku.

Alih-alih memperluas pasar, Tesla saat ini justru bermaksud membatasi produksinya di China.

Rencananya, pabrik Tesla di Shanghai akan diperluas. Nantinya pabrik itu akan memproduksi hingga 500 ribu mobil per tahun. Saat ini produksi Model 3 dan Model Y sendiri mencapai 450 ribu unit per tahun.

Dua sumber mengatakan, Tesla ingin mendapatkan tanah berukuran 80 hektar untuk memperluas pabriknya, agar bisa meningkatkan kapasitas produksi 200 ribu hingga 300 ribu unit.

Namun tiga sumber menyebut, Tesla menahan diri untuk tidak menawar sebidang tanah di seberang pabriknya di Shanghai pada Maret karena hal tersebut.

Rencana Tesla untuk memperluas produksi di Shanghai lantaran pemerintah setempat memberikan dukungan penuh bagi perusahaan tersebut. Bahkan Tesla menjadi pabrik asing dan satu-satunya yang tidak diwajibkan untuk membentuk usaha patungan.

Penjualan Tesla di China juga melonjak, meski terdapat tekanan peraturan di antara kedua negara.

Tesla sendiri menghasilkan 3 miliar dolar AS dari penjualannya di China dalam tiga bulan pertama 2021. Itu lebih dari tiga kali lipat dari penjualan tahun sebelumnya atau 30 persen dari total pendapatan.

Kendati begitu, Tesla juga menghadapi persaingan yang semakin ketat di China dengan pemain domestik seperti Nio Inc.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya