Berita

Anggota Komisi XI DPR fraksi PKS, Anis Byarwati/Net

Bisnis

Pemerintah Tidak Adil Jika PPN Dinaikkan, Komisi XI Fraksi PKS: Bagusnya Diturunkan Ke 5 Persen

SELASA, 11 MEI 2021 | 00:32 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Rencana pemerintah menaikkan nilai pajak pertambahan nilai (PPN) dari 10 persen ke 15 persen dikritisi Komisi XI DPR fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Anggota Komisi XI DPR fraksi PKS, Anis Byarwati mengatakan, dirinya merasa bingung melihat rencana kebijakan pemerintah ini. Pasalnya, secara faktual kondisi ekonomi di masa pandemi Covid-19 sekarang ini masih tertatih-tatih untuk bangkit dan pulih.

"Kok malah dihantam dengan rencana menaikkan PPN?" ujar Anis saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (11/5).


Anis menilai, menaikkan tarif PPN dalam kondisi daya beli masyarakat yang tertekan akibat pandemi dan krisis ekonomi bukan merupakan kebijakan yang tepat.

Justru menurutnya, akan muncul pertanyaan mengenai letak keberpihakkan pemerintah terhadap rakyat. Karena pada kebijakan sebelumnya di masa pandemi Covid-19, pemerintah malah memberikan insentif pajak kepada para pengusaha kelas menengah ke atas.

Sementara, dampak jika PPN dinaikkan akan dirasakan langsung oleh masyarakat, dan bakalan mengkontraksi perekonomian segala lapisan masyarakat, khususnya masyarakat menengah bawah.

"Dampak yang utama adalah menghantam daya beli masyarakat dan membahayakan industri retail," ungkapnya.

Maka dari itu, Anis menyarankan pemerintah untuk memberikan kebijakan yang lebih solutif untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi Indonesia, yang notabene penyumbang terbesar ada di konsumsi atau daya beli masyarakat.

"Lebih bagus lagi kalau pemerintah menurunkan PPN dari 10 persen ke 5 persen. Ini bisa membantu menaikkan daya beli," demikian Anis Byarwati menambahkan.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya