Berita

Ustaz Yusuf Muhammad Martak/Net

Politik

Yusuf Martak: Kita Tidak Perlu Berat Hati Memberikan Apresiasi Kepada Pemerintah Dan Polri

SENIN, 10 MEI 2021 | 16:58 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Bulan suci Ramadhan 1442 Hijriah sebentar lagi akan berlalu. Tiba saatnya umat Islam akan menyambut datangnya hari kemenangan, hari saling memaafkan yang didasari semangat persatuan dan kesatuan.

Ustaz Yusuf Muhammad Martak mengatakan, Idul Fitri tahun ini merupakan momentum yang sangat tepat untuk kita bermunajat kehadirat Allah YME agar bangsa ini terlepas dari berbagai masalah, khususnya pandemi Covid-19 dapat segera berakhir.

"Selama ini mungkin kita bertanya-tanya penyebab masalah yang silih berganti terjadi di negeri ini, apakah ujian atau hukuman dari Yang Maha Esa? Nampaknya kita perlu bermuhasabah (introspeksi diri) agar kita tahu dan sadar mungkin ada perilaku dan sepak terjang kita selama ini menjadikan kita harus menerima ujian demi ujian tiada henti-hentinya," ujar Yusuf Martak dalam keterangannya, Senin (10/5).

Sosok yang akrab dengan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF-Ulama) itu mengakan, sebagai prinsip dasar demokrasi, penyelenggaraan pemerintahan sejak awal kemerdekaan RI, kita selalu hidup dalam kerukunan, namun perbedaan pendapat dalam mengisi demokrasi akhir-akhir ini tidak sedikit yang memberi cacat dalam kehidupan sosial.

"Kita harus jujur, bahwa proses kita dalam mengisi demokrasi tidak sedikit membuat ikatan tali persaudaraan sebangsa, kadang mudah terpicu oleh kesalahpahaman dan kadang berakibat meruncingnya perbedaan yang sebenarnya tidak perlu terjadi," sebut Yusuf Martak.

"Saya yang kebetulan berada di dalam barisan terdepan, ingin sekali mengisi serta manjaga demokrasi dan kerukunan antar umat beragama maupun kerukunan kebangsaan tetap terjaga dengan baik," lanjut dia.

Hemat Yusuf Martak, ekses pertarungan perpolitikan, tiada kata lain harus segera diakhiri, dan saatnya kita menghentikan benturan-benturan ujaran kebencian di media sosial.

"Mari kita tingkatkan jalinan kerja sama dengan berbagai pihak, baik sesama masyarakat dan tokoh tokoh bangsa, baik yang di luar pemerintahan maupun di dalam pemerintah, sepanjang kebijakan yang dijalankan bermanfaat terhadap kemaslahatan rakyat," jelas dia.

Saat ini, lanjut Yusuf Martak, perlu memberikan apresiasi kepada Kapolri yang baru Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang telah membuat gebrakan dalam 100 hari kepemimpinannya, berjanji membenahi kinerja Polri juga akan mengambil tindakan tegas terhadap anggota Polri yang kedapatan melanggar aturan.

Termasuk upaya penegakkan hukum khususnya yang berkaitan dengan perilaku di dunia maya melalui program Peringatan Virtual Polisi.

Tidak kalah pentingnya kita juga memerlukan cara dalam menanggulangi kebebasan kehidupan sosial media di dunia maya, menghimbau pihak Polri agar tidak henti-hentinya memberikan edukasi serta pemahaman sejauh apa konsekuensi hukum perilaku di dunia maya agar tidak berpotensi melanggar UU ITE.

"Masyarakat juga sangat berharap program peringatan virtual polisi dan program-program pelayanan masyarakat yang lain juga akan dijalankan secara profesional diatas ke adilan bagi seluruh lapisan masyarakat," terang Yusuf Martak.

Bahkan menurut pandangan dia, tidak ada salahnya bila pihak Polri juga melibatkan masyarakat dalam membantu menemukan akun-akun yang beropini sesuka hati bahkan sering kali merugikan nama baik orang lain.

Menurut Yusuf Martak, pegiat sosial saat ini makin banyak yang gemar beropini, tapi sangat sedikit yang berani bertanggung jawab dengan ucapannya sendiri, bahkan sangat minim sekali untuk mengajak berlomba-lomba dalam kebaikan.

"Marilah kita jadikan Idul Fitri 1442 H yang sebentar lagi akan kita lalui menjadi saat yang tepat bagi seluruh komponen bangsa melakukan muhasabah dan saling memaafkan dengan satu tujuan dapat membawa negeri ini keluar dari segala permasalahan," terang dia.

"Kita tidak perlu berat hati untuk memberikan apresiasi kepada pemerintah maupun aparat kepolisian bila ada kebijakan atau program yang baik serta bermanfaat bagi bangsa dan negara, dan silahkan mengkritisi bila ada kebijakan atau program yang tidak baik untuk dijalankan. Semoga renungan ini menjadikan masukan yang bermanfaat," sambung Yusuf Martak menurutup.

Populer

Besar Kemungkinan Bahlil Diperintah Jokowi Larang Pengecer Jual LPG 3 Kg

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:41

Jokowi Kena Karma Mengolok-olok SBY-Hambalang

Jumat, 07 Februari 2025 | 16:45

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Alfiansyah Komeng Harus Dipecat

Jumat, 07 Februari 2025 | 18:05

Prabowo Harus Pecat Bahlil Imbas Bikin Gaduh LPG 3 Kg

Senin, 03 Februari 2025 | 15:45

Bahlil Gembosi Wibawa Prabowo Lewat Kebijakan LPG

Senin, 03 Februari 2025 | 13:49

Pengamat: Bahlil Sengaja Bikin Skenario agar Rakyat Benci Prabowo

Selasa, 04 Februari 2025 | 14:20

UPDATE

Pangkas Anggaran Kementerian, Prabowo Lebih Peduli Rakyat Kecil

Selasa, 11 Februari 2025 | 09:30

Bursa Asia Menguat di Selasa Pagi

Selasa, 11 Februari 2025 | 09:22

Guncangan Politik Rumania, Presiden Klaus Iohannis Pilih Mundur

Selasa, 11 Februari 2025 | 09:19

Butuh 15 Regulasi Kewenangan Khusus Pasca Status Berubah Jadi DKJ

Selasa, 11 Februari 2025 | 09:17

Jokowi Harusnya Tak Olok-olok SBY soal Hambalang

Selasa, 11 Februari 2025 | 09:14

Kebijakan Trump Bikin Dolar AS Menguat di Selasa Pagi

Selasa, 11 Februari 2025 | 09:05

Bursa Eropa Sumringah, Indeks Utama Kompak Naik

Selasa, 11 Februari 2025 | 08:42

Menuju Bahaya Oligarki

Selasa, 11 Februari 2025 | 08:29

Saham-saham Teknologi Melonjak, Bursa AS Ditutup Menghijau

Selasa, 11 Februari 2025 | 08:18

Mbak Ita dan Suaminya Dikabarkan Kembali Diperiksa Hari Ini

Selasa, 11 Februari 2025 | 08:10

Selengkapnya