Berita

Pemimpin Polisario, Brahim Ghali/Net

Dunia

Maroko Kepada Spanyol: Pertimbangan Kemanusiaan Bukan Alasan Menerima Pelaku Pelanggar HAM

SENIN, 10 MEI 2021 | 14:36 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Maroko menyampaikan rasa kekecewaannya atas tindakan Spanyol yang tidak melakukan komunikasi dengan Rabat perihal kedatangan pemimpin kelompok separatis Polisario, Brahim Ghali bulan lalu.

Kementerian Luar Negeri Maroko mengatakan, keputusan Spanyol untuk tidak memberitahu Rabat merupakan tindakan yang direncanakan, pilihan sukarela, dan keputusan kedaulatan yang diambil oleh Madrid.

Dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari MAP, kementerian mengatakan keputusan Spanyol itu bukanlah "kelalaian sederhana", dan akan menimbulkan konsekuensi.

"Sejak Spanyol menerima pemimpin milisi Polisario, yang dituduh melakukan kejahatan perang dan pelanggaran hak asasi manusia yang serius, pejabat Spanyol telah membuat banyak pernyataan dalam upaya untuk membenarkan tindakan serius dan bertentangan ini dengan semangat kemitraan dan keramahtamahan yang baik," kata kementerian.

Meski begitu, kementerian mencatat pertimbangan kemanusiaan tidak membenarkan manuver "di belakang punggung mitra dan tetangga".
Pertimbangan kemanusiaan, tidak bisa menjadi "obat mujarab" bagi ribuan orang yang hidup dalam kondisi tidak manusiawi di kamp-kamp Tindouf.

"Penegakan hukum dan pelestarian hak-hak korban tidak bisa menjadi kasus standar ganda," lanjut kementerian.

Selain itu, kementerian menegaskan, pertimbangan kemanusiaan juga tidak dapat dihalalkan bagi seseorang untuk terlibat dalam pencurian identitas dan pemalsuan paspor, yang dimaksudkan untuk secara sukarela menghindari hukum.

"Akhirnya, pertimbangan kemanusiaan tidak dapat meniadakan klaim sah dari korban pemerkosaan, penyiksaan dan pelanggaran HAM besar-besaran yang dilakukan oleh pemimpin milisi Polisario," tekan kementerian.

Ghali sendiri melakukan perjalanan ke Spanyol menggunakan identitas palsu dan paspor palsu dari Aljazair pada akhir bulan lalu untuk mendapatkan perawatan kesehatan.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

UPDATE

Menag Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji di Arab Saudi

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:05

Baru Kantongi 100 Ribu KTP, Noer Fajriensyah Ngebet Maju Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:02

Politikus Perempuan di DPR Diprediksi Bertambah 10 Orang

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:29

PDIP Tancap Gas Godok Nama-Nama Calon di Pilkada 2024

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:26

Pemprov DKI Tak Serius Sediakan TPU di Kepulauan Seribu

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:00

Subholding Pelindo Siap Kelola Area Pengembangan I Bali Maritime Tourism Hub

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:40

Ridwan Kamil-Bima Arya Berpeluang Dipromosikan 3 Parpol Besar di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:32

DPRD DKI Terus Dorong Program Sekolah Gratis Direalisasikan

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:24

Buku "Peta Jalan Petani Cerdas" Panduan Petani Sukses Dunia Akhirat

Senin, 06 Mei 2024 | 23:59

Popularitas Jokowi dan Gibran Tetap Tinggi Tanpa PDIP

Senin, 06 Mei 2024 | 23:11

Selengkapnya