Berita

Buka dan surat yang disebarkan Advocates Of Silenced Turkey (AST)/Net

Dunia

Jelang Mothers Day, Lembaga Advokasi AST Suarakan Aspirasi Kaum Perempuan Turki

SABTU, 08 MEI 2021 | 19:09 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Lembaga advokasi hak asasi manusia dan sipil, Advocates Of Silenced Turkey (AST) melakukan gerakan kampanye menyuarakan aspirasi para wanita dan ibu-ibu di Turki yang teraniaya.

Targetnya, agar suara kaum perempuan Turki yang terbungkam itu didengar oleh ribuan pemimpin wanita di dunia pada hari Wanita Sedunia pada 9 Mei 2021 besok.

"5 ribu surat dan bunga untuk 5 ribu pemimpin wanita di seluruh dunia mewakili suara bagi ribuan ibu yang teraniaya di Turki," tulis AST di laman resminya dikutip Sabtu (8/4).

Dijelaskan, agar suara para ibu dan wanita di Turki sampai ke para tokoh wanita dunia, para sukarelawan AST di berbagai negara seperti di Amerika, Brasil, Albania, negara-negara Eropa dan Asia berupaya menjangkau ribuan wanita di seluruh dunia. Selain berkirim bunga, AST juga mengirimkan surat dari ibu-ibu di Turki ke mereka.

"Perempuan Turki selalu didiskriminasi, ditundukkan, dan ditindas. Terutama para ibu harus membayar harga konflik dan penindasan dengan lebih keras," postingnya.

Selain itu, upaya kudeta yang gagal pada Juli 2016 kebetulan menjadi momen penting dalam sejarah modern Turki, yang diikuti oleh penganiayaan terhadap ribuan orang; di antaranya ada ribuan wanita dan ibu.

Tindakan luar biasa yang diambil oleh pemerintah setelah upaya kudeta, konflik politik, dan penganiayaan berat telah melipatgandakan beban para ibu. Karena propaganda pemerintah, para ibu distigmatisasi dan dikucilkan dari masyarakat.

Mereka dihadapkan pada penahanan sewenang-wenang, anak atau suami mereka menjadi korban penghilangan paksa, dan mereka terpaksa mengungsi untuk bertahan hidup.

"Para ibu telah kehilangan anak atau nyawa mereka sendiri dalam keadaan yang menyedihkan ini," katanya.

Salah satu surat tersebut berasal dari Sacide Bozan. Bozan diberhentikan dari pekerjaannya di Kementerian Pendidikan Nasional sebagai bagian dari undang-undang yang dilimpahkan untuk menentang Gerakan Gulen, yang di Turki disebut sebagai KHK.

Dia telah diadili selama 3 tahun, sedangkan suaminya yang juga seorang guru, telah ditahan selama 3 tahun atas tuduhan yang sama.

Sementara itu seorang wanita bernama Fatma Tuno, sudah selama dua tahun terakhir, mencari suaminya, mantan pegawai Kementerian Perindustrian Yusuf Bilge Tunç, yang tidak terdengar kabarnya sejak diculik saat bekerja di grosir untuk menghidupi keluarganya. Hal ini setelah dia dikeluarkan dari pekerjaannya sebagai bagian dari undang-undang yang dilimpahkan untuk menentang Gerakan Gulen, yang di Turki disebut sebagai KHK.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Samsudin Pembuat Konten Tukar Pasangan Segera Disidang

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:57

Tutup Penjaringan Cakada Lamteng, PAN Dapatkan 4 Nama

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:45

Gerindra Aceh Optimistis Menangkan Pilkada 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:18

Peringatan Hari Buruh Cuma Euforia Tanpa Refleksi

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:55

May Day di Jatim Berjalan Aman dan Kondusif, Kapolda: Alhamdulillah

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:15

Cak Imin Sebut Negara Bisa Kolaps Kalau Tak Ada Perubahan Skenario Kerja

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:39

Kuliah Tamu di LSE, Airlangga: Kami On Track Menuju Indonesia Emas 2045

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:16

TKN Fanta Minta Prabowo-Gibran Tetap Gandeng Generasi Muda

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:41

Ratusan Pelaku UMKM Diajari Akselerasi Pasar Wirausaha

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:36

Pilgub Jakarta Bisa Bikin PDIP Pusing

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:22

Selengkapnya