Berita

Aktivis Biology Science Club, Bambang Ryadi Sutrisno/Net

Politik

Miris, Politik Anggaran Lebih Banyak Ke Birokrasi, Bukan Pada Petani

SABTU, 08 MEI 2021 | 08:57 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Negara dan pemerintah lebih berpihak kepada politik anggaran birokrasi ketimbang memperhatikan para petani dan ketahanan pangan. Oleh karenanya, kedaulatan pangan masih jauh dari yang diharapkan.

Hal tersebut disampaikan aktivis Biology Science Club, Bambang Ryadi Sutrisno saat menjadi narasumber dalam sebuah diskusi virtual dengan tema "Ketahanan Pangan: Antara Pandemi dan Kedaulatan", Jumat (7/4).

"Politik anggaran lebih banyak ke birokrasinya, bukan ke petaninya. Padahal kita sendiri sudah sangat paham, petani kita itu sangat siap, mereka siap, saat mereka bekerja. Apapun yang terjadi petani itu tetap menanam," ujar Bambang.


Namun, fakta di lapangan, meskipun terus menanam, seringkali mereka merugi. Hal itu tentu sangat memprihatinkan.

"Rata-rata petani di pedesaan, kita sangat kasihan, mereka itu rugi sebetulnya. Yang disubsidi misalkan pupuknya, tapi mereka (petani) enggak pernah tersubsidi faktanya di lapangan," ungkap Bambang.

Sepengetahuannya, selama menjadi pendampin desa, para petani rata-rata menanam dengan perhitungannya 3-1. Maksudnya, setiap 3 kali menanam, panen untung yang dirasakan hanya satu kali.

"Sisa lainnya rugi. Mereka tanggung sendiri kerugiannya. Nah, kondisi itu memprihatinkan sekali," imbuhnya kecewa.

Bambang pun mengatakan, seharusnya desa dapat dijadikan prioritas pembangunan. Sebab, jika berbicara soal lapangan kerja, lapangan pekerjaan pertanian di desa sangat luas sekali.

"Kita punya segalanya. Kekayaan tanaman kita sangat tinggi. Kemudian yang kedua, lahan kita itu sangat subur dan masyarakat kita itu cerdas, cepat sekali belajar," paparnya.

"Kalau dulu mereka tergantung sama pupuk, sekarang petani kita itu sudah sangat pandai. Petani kita dapat membuat pupuk sendiri, membuat kompos sendiri untuk untuk menyuburkan tanahnya sendiri," pungkas Bambang, eks aktivis Universitas Nasional itu menambahkan.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya