Isu kebangkitan komunis seiring terbentuknya Partai Rakyat Adil Makmur (PRIMA) terbantahkan dengan legalitas yang diberikan pemerintah.
Wakil Ketua Umum Prima, Maruf Asli Bhakti pun secara tegas membantah keras isu tersebut.
"Terkait dengan isu Prima adalah kebangkitan komunis, pertama saya tegaskan itu tidak benar dan kami sudah melakukan klarifikasi,†ucap Maruf saat ditemui di DPP Prima, Jakarta Pusat, Jumat (7/5).
Maruf mengakui bahwa di dalam partainya terdapat beberapa tokoh dari PRD. Namun PRD beberapa kali telah mengklarifikasi kabar miring tersebut. Di dalam Partai PRIMA sendiri memiliki kader dengan latar belakang aktivis Islam seperti Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
“Itu menafikkan bahwa tudingan itu tidak benar, sehingga tidak perlu dikembangkan," imbuhnya.
Secara legal formal, lanjut Maruf, Prima telah mengantogi legalitas dari Kementerian Hukum dan HAM, yang artinya secara legal, konstitusi, dan perundang-undangan lolos menjadi partai yang tak memiliki basis komunis.
“Tidak mungkin dong diberi (legalities) kalau ada indikasi tudingan itu(komunis). Oleh karena itu, saya tegaskan bahwa
platform partai pertama kita mengusung isu kerakyatan, karena partainya rakyat, dan bisa menjadi penyambung lidah mereka, aspirasi mereka,†tegasnya.
Selain itu, Prima juga
concern terhadap isu kebangsaan yang saat ini tengah menjadi isu nasional, terutama sejumlah konflik yang memprihatinkan di Indonesia.
“PRIMA memberi solusi persoalan kebangsaan. Prima tak menutup mata mengenai persoalan keumatan, terkait juga dengan kondisi negara yang meningkatkan eskalasi isu-isu keagamaan, para tokoh agama yang masuk kasus-kasus terorisme, dan seterusnya,†katanya.
"Secara ideologi komunisme itu tidak ada. Ketika kita masuk pada persoalan ini jadi panjang ceritanya. Oleh karena itu agenda riil kebangsaan kita bagaimana memenangkan Pancasila, Indonesia harus prima,†tandasnya.