Berita

Mantan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Busyro Muqoddas/Net

Politik

Busyro Muqoddas: Nilai Kebangsaan Terus Digerus Mesin Korupsi Menggunakan Imperium Buzzer

JUMAT, 07 MEI 2021 | 16:49 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Nilai-nilai kebangsaan saat ini bukan hanya terancam, akan tetapi terus digerus oleh mesin korupsi yang bernama imperium buzzer-buzzer politik.

Begitu kata mantan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Busyro Muqoddas saat menjadi narasumber di acara bertajuk "Menilik Pemberantasan Korupsi Pasca Tes Wawasan Kebangsaan dan Putusan Mahkamah Konstitusi Terkait KPK" yang disiarkan langsung di akun YouTube Public Virtue Research Institute, Jumat (7/5).

"Nilai-nilai kebangsaan sekarang bukan saja terancam, tapi terus digerus oleh mesin korupsi, yang mesin korupsi itu semakin canggih dengan menggunakan kekuatan imperium buzzer-buzzer politik," ujarnya.

Kekuatan tersebut, kata Busyro, sudah terjadi sejak adanya isu Taliban yang menyerang penyidik senior KPK, Novel Baswedan.

"Kalau tadi saya katakan ada bagan tentang militan Taliban itu, kuat dugaan itu adalah produk dari imperium buzzer-buzzer politik itu," tegas Busyro.

Karena menurut pengalaman Busyro saat menjadi pimpinan KPK, dirinya tidak pernah melihat adanya fanatisme kelompok agama apapun. Baik kristiani, Islam, Hindu maupun Buddha.

"Saya masih ingat nama Kristian, polisi yang bertugas sebagai penyidik senior di KPK, itu Kristen yang saleh. Kadek, Jaksa yang saleh. Novel Baswedan cs yang memilih pindah alih status dari sebagai perwira polisi, pindah menjadi penyidik KPK, berkhidmat di KPK untuk fokus kepada KPK,” terangnya

“Tapi kemudian yang terjadi adalah dipaksa untuk alih fungsi yang hasilnya sangat mengejutkan kita semuanya," demikian Busyro.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Bentuk Unit Khusus Pidana Ketenagakerjaan, Lemkapi sebut Kapolri Visioner

Kamis, 02 Mei 2024 | 22:05

KPK Sita Bakal Pabrik Sawit Diduga Milik Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 21:24

Rakor POM TNI-Polri

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:57

Semarak Hari Kartini, Srikandi BUMN Gelar Edukasi Investasi Properti

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:50

KPK Sita Kantor Nasdem Imbas Kasus Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:46

Sesuai UU Otsus, OAP adalah Pribumi Pemilik Pulau Papua

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:33

Danone Indonesia Raih 3 Penghargaan pada Global CSR dan ESG Summit 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:21

Pabrik Narkoba di Bogor Terungkap, Polisi Tetapkan 5 Tersangka

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:15

Ahmed Zaki Harap Bisa Bermitra dengan PKB di Pilgub Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:50

PP Pemuda Muhammadiyah Gelar Tasyakuran Milad Songsong Indonesia Emas

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:36

Selengkapnya