Bentrokan antara pengunjuk rasa dan pasukan keamanan di Kolombia/Net
Aksi unjuk rasa nasional anti-pemerintah di Kolombia telah memasuki hari ke-9. Kekerasan aparat keamanan juga dilaporkan telah meluas, di mana ratusan orang dikabarkan menghilang sejak hari pertama protes.
Menurut Gerakan Nasional Korban Kejahatan Negara, sebanyak 379 orang dinyatakan hilang sejak aksi protes di Kolombia pada 28 April.
"Organisasi Kelompok Kerja untuk Penghilangan Paksa telah mentransfer data tentang 379 orang yang hilang sejak awal demonstrasi 28 April hingga hari ini ke (Komisi Internasional untuk) Orang Hilang dan Kantor Ombudsman Kolombia," ujar kelompok itu di Twitter pada Kamis malam (6/5).
Dikutip dari
Sputnik, data terakhir dari Kantor Ombudsman menunjukkan, pencarian 51 orang tengah dilakukan, 38 lainnya sudah ditemukan.
Protes yang dipicu oleh reformasi pajak tersebut dilaporkan telah mengakibatkan 352 warga sipil dan 38 petugas penegak hukum terluka.
Sementara itu, menurut data dari Institut Studi Pambangunan dan Perdamaian Kolombia, setidaknya 31 pengunjuk rasa tewas, 1.220 terluka, dan 87 hilang pada pekan pertama.
Meski pemerintah telah mencabut proposal reformasi pajak pada Minggu (1/5), aksi protes terus berlanjut.
Saat ini para pengunjuk rasa menuntut peninjauan kembali darurat sanitasi dan reformasi perawatan kesehatan, pembubaran polisi anti huru hara ESMAD, demiliterisasi kota dan menghukum mereka yang bertanggung jawab atas pembunuhan pengunjuk rasa.