Berita

Jaya Suprana/Net

Jaya Suprana

Pengejawantahan Diskriminasi Satwa

JUMAT, 07 MEI 2021 | 10:36 WIB | OLEH: JAYA SUPRANA

SEORANG staf saya berasal dari Sumba Timur bernama Muhammad Yamin ternyata memiliki nurani mulia maka menyelamatkan seekor burung jenis cucok hijau yang sempat jatuh pingsan akibat terbang frontal membentur kaca jendela apartemen saya.

Kesatwaan Adil Dan Beradab


Yamin merawat sang burung secara penuh rasa kesatwaan yang adil dan beradab dengan memelihara satwa yang sempat tidak mampu terbang akibat bulu sayap dan ekor rontok terbentur kaca apartemen itu.

Saya makin kagum atas rasa kesatwaan Yamin yang secara rutin membeli pisang dan jangkrik sebagai makanan rutin sang burung cucok hijau yang kemudian bersahabat akrab dengan Yamin.

Cucok hijau itu selalu berkicau jika Yamin mendekat tetapi langsung membisu setriliun bahasa ketika saya mendekat.

Kemudian saya terkejut setelah mengetahui Yamin yang berhati begitu mulia sehingga menyelamatkan burung yang pingsan akibat terbang membentur kaca apartemen saya itu ternyata tega mematahkan segenap kaki belakang para jangkrik agar tidak bisa meloncat demi melarikan diri dari ancaman menjadi santapan sang burung cucok hijau.

Diskriminasi


Dari kenyataan perbedaan perlakuan terhadap sang burung dan para jangkrik dapat disimpulkan Yamin telah melakukan diskriminasi satwa yang pada hakikatnya merupakan suatu pengejawantahan kesatwaan yang
kurang adil dan kurang beradab.

Namun setelah mawas diri terbukti bahwa saya juga melakukan diskriminasi satwa dengan tidak tega makan daging anjing dan kucing tetapi gemar makan daging ayam, sapi, kambing dan babi.

Sambil menentang penyiksaan terhadap satwa terbukti saya tega menusuk tubuh cacing dengan mata kail demi didayagunakan sebagai umpan untuk memancing ikan.

Sambil tidak setuju terhadap perilaku menyiksa satwa ternyata saya tanpa segan tega hati kejam menepuk mati para nyamuk serta bengis menginjak-injak para kecoak sampai lumat binasa.

Tampaknya saya memang munafik dalam melawan kekerasan terhadap jenis satwa tertentu namun ternyata tega melakukan kekerasan sampai pembinasaan massal terhadap jenis satwa tertentu.

Segenap konstelasi peristiwa itu merupakan fakta tak terbantahkan bahwa secara munafik memang saya mengejawantahkan diskriminasi satwa!

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Bentuk Unit Khusus Pidana Ketenagakerjaan, Lemkapi sebut Kapolri Visioner

Kamis, 02 Mei 2024 | 22:05

KPK Sita Bakal Pabrik Sawit Diduga Milik Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 21:24

Rakor POM TNI-Polri

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:57

Semarak Hari Kartini, Srikandi BUMN Gelar Edukasi Investasi Properti

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:50

KPK Sita Kantor Nasdem Imbas Kasus Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:46

Sesuai UU Otsus, OAP adalah Pribumi Pemilik Pulau Papua

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:33

Danone Indonesia Raih 3 Penghargaan pada Global CSR dan ESG Summit 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:21

Pabrik Narkoba di Bogor Terungkap, Polisi Tetapkan 5 Tersangka

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:15

Ahmed Zaki Harap Bisa Bermitra dengan PKB di Pilgub Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:50

PP Pemuda Muhammadiyah Gelar Tasyakuran Milad Songsong Indonesia Emas

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:36

Selengkapnya