Berita

Hillary Clinton/Net

Dunia

Hillary Clinton: Facebook Punya Rekam Jejak Terburuk Soal Disinformasi, Ekstremisme, Dan Konspirasi

JUMAT, 07 MEI 2021 | 06:44 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Berita bohong dan kesalahan informasi yang berkembang pesat di dunia maya bisa membahayakan demokrasi sebuah negara. Pers, yang selama ini menjadi rujukan, tidak dapat diharapkan untuk memulihkan dasar kebenaran seiring dengan banyaknya platform teknologi.

Mantan Ibu Negara dan pengacara Hillary Clinton mengatakan platform teknologi jauh lebih kuat daripada organ mana pun dari apa yang disebut pers arus utama. Ia menyerukan adanya 'perhitungan global' terhadap berbagai informasi yang salah.  

"Saya pikir harus ada -bukan hanya perhitungan Amerika-, tetapi juga perhitungan global terhadap  disinformasi, terhadap kekuatan dan kontrol monopoli, dan juga terhadap kurangnya akuntabilitas yang dinikmati platform saat ini,” kata Hillary, saat wawancara virtual dengan The Guardian dari rumahnya di Chappaqua, New York, menyambut  peringatan dua abad media tersebut, seperti dikutip dari The Guardian, Kamis (6/5).

"Saya pikir The Guardian telah menjadi teladan besar kebebasan pers selama 200 tahun," kata Hillary.

Hillary kemudian merujuk pada platform media sosial Facebook yang menurutnya banyak menyebarkan disinformasi.

“Facebook memiliki rekam jejak terburuk untuk memungkinkan ketidakbenaran, informasi yang salah, ekstremisme, konspirasi, demi kebaikan, bahkan genosida di Myanmar terhadap Rohingya. Jadi, pemerintah harus memutuskan sekarang juga bahwa platform harus dipegang dengan semacam standar," kata Hillary, tetapi ia menyadari bahwa hal itu bukan perkara mudah.

Sebuah laporan yang ditugaskan oleh Facebook menemukan pada tahun 2018 bahwa perusahaan tersebut gagal menghentikan penggunaan platformnya untuk 'memicu perpecahan dan menghasut kekerasan offline' di Myanmar.

Guardian melaporkan hasil investigasinya, bahwa Facebook sangat lambat dalam memperhatikan peringatan tentang para pemimpin politik yang menggunakan platformnya untuk menipu publik atau melecehkan lawan.

Facebook memiliki hampir 2,8 miliar pengguna aktif bulanan global.

Joe Biden, Kongres AS dan Komisi Perdagangan Federal pernah bermaksud mengambil garis yang lebih keras tentang teknologi besar, tetapi tentu bukan hal yang mudah dilakukan.

Seperti yang dikatakan Hillary bahwa platform media sosial sangat kuat. Dia sendiri belum melihat alternatif lain untuk menangani bahaya yang sangat nyata dari disinformasi dan perpecahan yang ditimbulkannya terhadap demokrasi.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Lanal Banten dan Stakeholder Berjibaku Padamkan Api di Kapal MT. Gebang

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:55

Indonesia Tetapkan 5,5 Juta Hektare Kawasan Konservasi untuk Habitat Penyu

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:41

Kepercayaan Global Terus Meningkat pada Dunia Pelayaran Indonesia

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:27

TNI AU Distribusikan Bantuan Korban Banjir di Sulsel Pakai Helikopter

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:05

Taruna Jadi Korban Kekerasan, Alumni Minta Ketua STIP Mundur

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:42

Gerindra Minta Jangan Adu Domba Relawan dan TKN

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:19

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Jadi Lokasi Mesum, Satpol PP Bangun Posko Keamanan di RTH Tubagus Angke

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:24

Perbenihan Nasional Ikan Nila Diperluas untuk Datangkan Cuan

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:59

Komandan KRI Diponegoro-365 Sowan ke Pimpinan AL Cyprus

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:52

Selengkapnya