Berita

Pengamat komunikasi politik dari Universitas Esa Unggul Jakarta, M. Jamiluddin Ritonga/Net

Politik

Tiga Motif Safari Politik PKS Ke Sejumlah Parpol, Motif Kedua Ingin Meninggalkan Kesan Wahabi

RABU, 05 MEI 2021 | 11:45 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Safari politik Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ke sejumlah parpol Islam dan nasionalis tentu mempunyai banyak motif politik.

Pertama, PKS ingin menyatakan ke publik bahwa partainya ingin berdampingan harmonis dengan semua parpol di Indonesia. PKS ingin membangun Indonesia bersama parpol lain tanpa membedakan Islam atau nasionalis.

"Kesan tersebut ingin dibangun PKS mengingat sebagian anggota masyarakat masih menilai partainya lebih condong ke Wahabi. Melalui safari ke beragam parpol, kesan itu ingin ditanggalkan," kata pengamat komunikasi politik dari Universitas Esa Unggul Jakarta, M. Jamiluddin Ritonga, Rabu (5/5).

Motif kedua, PKS menjajaki kemungkinan koalisi pada Pilpres 2024. Di sini, PKS ingin membuka peluang seluas-luasnya berkoalisi dengan parpol Islam, parpol nasionalis, serta perpaduan parpol Islam dan nasionalis.

PKS tampaknya tidak ingin berkoalisi dengan tergesa-gesa, sebagaimana yang terjadi pada pilpres sebelumnya. Akibatnya, PKS belum berhasil mengantarkan calonnya menjadi presiden.

"Karena itu, peluang koalisi coba dibangun jauh-jauh hari agar masing-masing parpol lebih siap menghadapi Pilpres 2024. Harapannya tentu calon yang diusung PKS dapat terpilih pada Pilpres 2024," ujar Jamiluddin.

Tiga, PKS melalui safari ke berbagai parpol tampaknya ingin mendapatkan publikasi gratis. Dengan berkunjung ke parpol lain, PKS yakin akan mendapat peliputan luas dari awak media. Hasil publikasi gratis ini tentu menguntungkan bagi partainya, khususnya untuk meningkatkan popularitas PKS.

Publikasi gratis tersebut secara langsung dan tidak langsung sudah menjadi bagian kampanye dari PKS. Partai ini dengan halus telah mencuri star berkampanye untuk 2024.

"Kiranya PKS akan terus menciptakan peristiwa yang bernilai berita agar awak media terus mempublikasikannya. PKS akan mencari beragam momentum agar dapat terus berkampanye. Pendekatan paling soft akan terus dilakukan sehingga parpol dan masyarakat Indonesia tidak menyadari bahwa PKS sedang berkampanye secara intens dengan frekuensi yang terjaga," ucap Jamiluddin.

Populer

Ini Kronologi Perkelahian Anggota Brimob Vs TNI AL di Sorong

Minggu, 14 April 2024 | 21:59

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

Rusia Pakai Rudal Siluman Rahasia untuk Bombardir Infrastruktur Energi Ukraina

Jumat, 12 April 2024 | 16:58

Pemberontak Menang, Pasukan Junta Ngacir Keluar Perbatasan Myawaddy

Kamis, 11 April 2024 | 19:15

Megawati Peringatkan Bakal Terjadi Guncangan Politik Setelah Jokowi Jadi Malin Kundang

Kamis, 11 April 2024 | 18:23

Warisan Hakim MK sebagai Kado Idulfitri

Senin, 08 April 2024 | 13:42

Tim Kecil Dibentuk, Partai Negoro Bersiap Unjuk Gigi

Senin, 15 April 2024 | 18:59

UPDATE

Istri Lettu Agam Disebut Sejak Awal Umbar Masalah Keluarga ke Medsos

Kamis, 18 April 2024 | 17:55

Hensat: MK yang Memulai, MK Pula yang Harus Menyelesaikan

Kamis, 18 April 2024 | 17:53

Ini Persyaratan Bakal Calon Kepala Daerah Non Parpol

Kamis, 18 April 2024 | 17:49

Endus Banyak Kejanggalan, Aktivis 98 dan Rohaniwan juga Ajukan Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 17:42

Hasto Semprot Noel: Bertemu Anak Ranting PDIP Suatu Kehormatan

Kamis, 18 April 2024 | 17:39

Gerindra Siapkan Kader Muda untuk Maju Pilgub Jakarta

Kamis, 18 April 2024 | 17:25

Hasto Sentil Otto Hasibuan Soal Amicus Curiae Megawati di MK

Kamis, 18 April 2024 | 17:11

Penjualan Mobil Listrik Anjlok, Tesla PHK 280an Karyawan di AS

Kamis, 18 April 2024 | 17:03

F-PDR Siap Ikuti Megawati Ajukan Amicus Curiae ke MK

Kamis, 18 April 2024 | 16:54

Prodia Cetak Pendapatan Rp 2,2 Triliun Sepanjang 2023

Kamis, 18 April 2024 | 16:53

Selengkapnya