Berita

Ekonom senior DR. Rizal Ramli (kiri) dan Ketua KPK Komjen Firli Bahuri/Net

Hukum

Rizal Ramli Minta Firli Bahuri Bongkar 21 Juta Data Ganda Penerima Bansos Dan Penyalur Abal-Abal

RABU, 05 MEI 2021 | 11:08 WIB | LAPORAN: YELAS KAPARINO

Menteri Sosial Tri Rismaharini telah melaporkan 21 juta data ganda penerima bantuan sosial kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Ekonom senior DR Rizal Ramli meminta Ketua KPK Komjen Firli Bahuri serius menangani laporan Risma itu. Apalagi banyak perusahaan penyalur bansos yang juga abal-abal.

"Dalam laporan Mbak Risma ke KPK, ditemukan data 21 juta penerima bansos bodong atau fiktif. Ternyata perusahaan-perusahaan penyalur Bansos juga banyak yang abal-abal," ujar Rizal Ramli dalam perbincangan dengan redaksi Kantor Berita Politik RMOL beberapa saat lalu (5/5).

"Lengkap skenario perampokan bansos yang merupakan hak orang miskin itu. Ini skandal jahat yang memalukan. Mas Firli dan KPK harus membongkar dan mengadili siapapun yang terlibat," demikian Rizal Ramli.

Manuver Risma melaporkan 21 juta data ganda penerima bansos ini ke KPK mengejutkan sementara kalangan dan melahirkan polemik. Kalangan Komisi VIII DPR RI menilai langkah Risma  kurang elok. Sebagai mitra, Risma semestinya membawa persoalan data ganda penerima bansos itu ke Komisi VIII terlebih dahulu.

Apalagi, apa yang dimaksud dengan data ganda dalam laporan itu masih belum jelas. Apakah merujuk pada pihak-pihak yang tidak berhak menerima bansos tetapi tercantum dalam daftar penerima bansos, atau apakah terjadi duplikasi data penerima bansos.

Di sisi lain, kalangan PDI Perjuangan juga merasa laporan Risma ke KPK itu malah berpotensi membuat partai semakin repot setelah Mensos terdahulu yang juga kader PDIP, Juliari Batubara, ditangkap KPK dalam kasus bansos era pandemi Covid-19.

Tanggal 1 April lalu Kementerian Sosial meluncurkan New Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS)  yang dipadankan dengan Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang dikelola Ditjen Dukcapil Kementerian Dalam Negeri. Dalam daftar itu, sebanyak 21 juta data penerima bansos yang ganda telah dinonaktifkan.

Populer

Rugikan Partai, PDIP Disarankan Pikir Ulang Pencapresan Ganjar

Minggu, 24 September 2023 | 15:26

Takut Kalah di Jawa Tengah, PDIP dan Ganjar Melunak ke Jokowi

Minggu, 01 Oktober 2023 | 00:16

PPR: Harapan Akan Perubahan Jatuh pada Anies-Cak Imin

Rabu, 27 September 2023 | 09:43

Anies Bersyukur, Diizinkan Masuk Kamar Mbah Maimun dan Diberi Tongkat Komando

Minggu, 01 Oktober 2023 | 18:50

Termasuk Dekan FK Unila, KPK Diminta Proses Nama-nama yang Terungkap di Persidangan Karomani

Sabtu, 23 September 2023 | 04:45

Mentan SYL dan 2 Pejabat Kementan Dikabarkan Sudah Jadi Tersangka, Begini Jawab KPK

Jumat, 29 September 2023 | 08:22

Kaesang Jilat Ludah Sendiri, Ubedilah Badrun: Mirip Perilaku Ayahnya

Kamis, 28 September 2023 | 07:52

UPDATE

Bamsoet: Kereta Cepat Whoosh Menandai Modernisasi Transportasi Massal Terkoneksi Antar Daerah

Selasa, 03 Oktober 2023 | 05:00

Diduga Stres Diteror Debt Collector Pinjol, Kasir Minimarket Tewas Gantung Diri

Selasa, 03 Oktober 2023 | 04:08

Sejumlah Wilayah Sekitaran Sungai dan Lereng di Jaksel dan Jaktim Berpotensi Longsor pada Oktober

Selasa, 03 Oktober 2023 | 04:00

Tolak Pembongkaran Lapangan Kebon Torong, Warga Glodok Gugat Pemprov DKI

Selasa, 03 Oktober 2023 | 03:42

Komnas Perempuan Dukung Ketegasan Kemenag Tangani Kekerasan di Lembaga Pendidikan

Selasa, 03 Oktober 2023 | 03:22

Ketum PP Pemuda Muhammadiyah Bertemu Prabowo, Ini Bocorannya

Selasa, 03 Oktober 2023 | 03:03

Bapenda DKI Buka Layanan Samsat hingga Sabtu

Selasa, 03 Oktober 2023 | 02:28

Bisa Ganggu Hak Belajar, KPAI Minta KJP Plus Pelaku Tawuran Tak Dicabut

Selasa, 03 Oktober 2023 | 02:17

Duet Prabowo dan Ganjar Gagal Terwujud Gegara Konflik Megawati-Jokowi

Selasa, 03 Oktober 2023 | 02:04

Aliansi ’98 Minta MK Kabulkan Permohonan Uji Materiil Usia Capres/Cawapres

Selasa, 03 Oktober 2023 | 01:22

Selengkapnya