Berita

Ilustrasi

Nusantara

Imbas Pembatasan Stasiun Tanah Abang, Terjadi Lonjakan Penumpang KRL Di Stasiun Palmerah Dan Stasiun Karet

SELASA, 04 MEI 2021 | 19:50 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Pembatasan operasional naik dan turun penumpang di Stasiun Tanah Abang berdampak pada lonjakan penumpang di Stasiun Palmerah dan Karet, Senin (3/5).

Hal ini terjadi akibat penghentian operasional KRL di Stasiun Tanah Abang pukul 15.00-19.00 WIB.

"Tercatat jumlah pengguna di Stasiun Palmerah mencapai 12.464 orang atau bertambah 49 persen dibanding waktu yang sama Senin (26/4) pekan lalu di waktu yang sama, yaitu 8.333 orang," kata Vice President Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba dikutip Kantor Berita RMOLJakarta, Selasa (4/5).

Selain Stasiun Palmerah, stasiun alternatif lainnya yang mecatat kenaikan jumlah pengguna adalah Stasiun Karet.

"Naik 73 persen dibanding Senin pekan lalu pada waktu yang sama. Hingga pukul 21.00 WIB hari Senin, Stasiun Karet telah melayani 7.535 pengguna," kata Anne.

Bukan hanya di dua stasiun tersebut, kenaikan penumpang secara perlahan juga terjadi di seluruh stasiun.

Tercatat hingga Senin pukul 21.00 WIB jumlah pengguna KRL di seluruh stasiun mencapai 455.627 orang atau bertambah sekitar 7 persen dibanding Senin (26/4) pekan lalu di waktu yang sama yaitu 423.623 orang.

Stasiun Tanah Abang sendiri mencatat volume pengguna mencapai 31.325 orang.

Karena itulah KCI Commuter melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan penyesuaian layanan di hari pertama ini. Selanjutnya mulai Selasa (4/5) pengguna KRL akan diizinkan transit atau berganti kereta di Stasiun Tanah Abang.

Meskipun demikian, Stasiun Tanah Abang tetap tidak melayani pengguna yang hendak keluar maupun masuk stasiun pada pukul 15.00 - 19.00 WIB.

Seperti diketahui, tidak adanya pelayanan naik atau menurunkan penumpang KRL di Stasiun Tanah Abang terjadi karena adanya penumpukan penumpang beberapa waktu belakang.

Lokasi Pasar Tanah Abang yang dekat dengan stasiun membuat penumpang berjubel, padahal dalam masa pandemi Covid-19 semua orang wajib menjaga jarak satu dengan lainnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Ukraina Lancarkan Serangan Drone di Beberapa Wilayah Rusia

Rabu, 01 Mei 2024 | 16:03

Bonus Olimpiade Ditahan, Polisi Prancis Ancam Ganggu Prosesi Estafet Obor

Rabu, 01 Mei 2024 | 16:02

Antisipasi Main Judi Online, HP Prajurit Marinir Disidak Staf Intelijen

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:37

Ikut Aturan Pemerintah, Alibaba akan Dirikan Pusat Data di Vietnam

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:29

KI DKI Ajak Pekerja Manfaatkan Hak Akses Informasi Publik

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:27

Negara Pro Rakyat Harus Hapus Sistem Kontrak dan Outsourcing

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:17

Bandara Solo Berpeluang Kembali Berstatus Internasional

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:09

Polisi New York Terobos Barikade Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:02

Taruna Lintas Instansi Ikuti Latsitardarnus 2024 dengan KRI BAC-593

Rabu, 01 Mei 2024 | 14:55

Peta Koalisi Pilpres Diramalkan Tak Awet hingga Pilkada 2024

Rabu, 01 Mei 2024 | 14:50

Selengkapnya